Hari Kebaikan Dunia: Mengapa Berbuat Baik Membantu Hidup Lebih Lama
- ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Fessler mengkaji bagaimana orang dapat termotivas menjadi orang baik, hanya dengan menyaksikan tindakan baik.
"Saya kita hidup dalam zaman tidak baik saat ini," katanya. "Baik di dalam negeri AS dan dunia, yang kita saksikan adalah konflik antar orang yang berbeda pandangan politik atau agama."
Kebaikan, katanya, adalah "pikiran, perasaan dan keyakinan yang berhubungan dengan tindakan yang bertujuan untuk menguntungkan orang lain, itu adalah tujuannya, bukannya cara untuk meraih tujuan".
Sebaliknya ketidakbaikan adalah suatu "keyakinan tidak toleran, yang mebgabaikan kesejahteraan orang lain".
Ini adalah sesuatu yang dikenal siapapun yang pernah mengalami trolling di media sosial.
Meskipun hal ini "tidaklah baru", Fessler mengatakan "orang kemungkinan akan menjadi agresif, lebih tidak peduli dengan orang lain, jika identitas mereka tersembunyi".
Institut itu didirikan dengan menggunakan dana hibah US$20 juta atau Rp281 miliar dari Bedari Foundation, yang didirikan dermawan Jennifer dan Matthew Harris.
Bermarkas di departemen ilmu sosial UCLA, badan ini bertujuan membantu masyarakat dan memberikan masukan kepada para pemimpin.