DPR Ingatkan Jangan Lagi Ada Perbedaan Data Pertanian RI

Lahan pertanian.
Sumber :

VIVA – Gagasan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam menjadikan data sebagai rujukan utama pembangunan sektor pertanian ke depan dinilai tepat. Komitmen itu bisa memaksimalkan potensi pertanian di Indonesia, jika dilakukan dengan benar.  

Kelompok Petani Jeruk di Curup Bengkulu Jangkau Pasar Lebih Luas Berkat Pemberdayaan BRI

Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, langkah tersebut sangat tepat, mengingat pertanian merupakan sektor strategis dalam memperkuat ekonomi negara.

"Data ini sangat penting karena data yang tidak benar bisa menyebabkan perencanaan dan programnya tidak benar. Tetapi dengan data yang benar, kita bisa memulai pekerjaan yang baik dan mencapai kinerja yang baik," kata Daniel dikutip dari keterangannya, Kamis 7 November 2019.

Tingkatkan Energi Terbarukan di Desa, Pertamina Bangun PLTS Dukung Kelompok Tani di Indramayu

Daniel mengatakan, perbedaan data seperti yang terjadi pada beberapa tahun lalu tidak boleh terulang di tahun mendatang. Menurut dia, jika hal itu terjadi maka sektor pertanian Indonesia hanya akan menjadi tontonan yang tidak memberikan hasil optimal.

"Jangan ada lagi perbedaan antara yang dirilis BPS dengan apa disampaikan Kementerian Pertanian. Beda juga dengan apa yang disampaikan menteri perdagangan, kemudian dengan kementerian lain dan lembaga lain," katanya.

Resmi Dibuka, FLOII Expo 2024 Bawa Semangat Optimisme Industri Tanaman Hias Indonesia

Menurut Daniel, gerakan Syahrul yang mengawali pekerjaannya dengan perampungan data memang wajib dilakukan karena ke depan akan menjadi modal kuat dalam menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

"Dengan data, Pak mentan akan punya dasar yang kuat untuk melakukan perencanaan pembangunan lima tahun ke depan. Kemudian, beliau akan tahu seperti apa penerapan teknologi yang harus diterapkan," katanya.

Mengenai hal ini, sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh anggota DPR di Komisi IV untuk menyelesaikan persoalan pertanian secara bersama-sama. Langkah ini perlu dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan menjamin terpenuhinya kebutuhan perut 267 juta penduduk Indonesia.

"Saya berharap kerja sama dengan DPR berlangsung masif. Sebab sektor pertanian adalah sektor yang menjadi kekuatan dan daya tahan sebuah negara. Saya juga memastikan bahwa kehadiran saya harus membawa tekad kuat agar pertanian ini menjadi lebih baik," tegasnya.

Pertanian padi Biosalin di Semarang.

Garap Lahan Pertanian 20 Ha Pakai Padi Biosalin, PGN Gandeng BRIN hingga Pemkot Semarang

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Harry Budi Sidharta mengatakan penanaman padi Biosalin di lahan tidur tersebut merupakan bagian dari dukungan perusahaan menjaga.

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024