Terendam Banjir, 10 Kereta Cepat Rp1,5 Triliun Kini jadi Besi Cacahan
- bbc
Sebanyak 10 kereta cepat Jepang yang terendam banjir imbas Topan Hagibis bulan lalu, kini dijadikan besi cacahan. Beberapa komponen dari kereta-kereta yang harganya antara US$110 juta hingga US$135 juta (Rp1,5 triliun-Rp1,9 triliun) masih bisa digunakan, namun secara keseluruhan nilainya telah hilang.
Kereta api Hokuriku-Shinkansen kini diparkir di sebuah lapangan di kota Nagano.
Topan Hagibis melanda dengan kecepatan angin mencapai 225 km/jam pada 12-13 Oktober, menewaskan sekitar 90 orang dan membuat ribuan orang mengungsi.
Itu adalah badai terburuk di Jepang dalam beberapa dekade.
Foto-foto kereta yang terbengkalai terendam banjir, menjadi simbol besarnya kerusakan yang diakibatkan badai itu.
Topan Hagibis melanda dengan kecepatan 225 km/jam pada 12-13 Oktober. - AFP
Masing-masing kereta memiliki 12 rangkaian. Sebelum badai menerjang, sehari-hari kereta tersebut menempuh perjalanan di jalur Hokuriku-Shinkansen yang menghubungkan Tokyo dengan Kanazawa di pantai barat.