Kecintaan Orang Jerman pada Budaya Jawa
- dw
Tersentuh dengan pesan kesederhanaan Panji
Lydia melihat relief Panji yang berada di Jawa Timur untuk pertama kalinya saat naik ke Gunung Penanggungan. Waktu melihat relief tersebut, Lydia teringat akan kata-kata seorang gurunya di Universitas Gadjah Mada, ‘‘kapan-kapan nanti kamu teliti Panji,” tuturnya sambil menunjuk foto relief Panji. "Jadi seperti ada utusan? Atau pesan? Pesan dalam dari guru itu,” ujar perempuan yang juga pernah meneliti tentang Arjunawiwaha ini.
Awalnya ia hanya menyukai reliefnya. Berbeda dengan Rama atau Arjuna, Panji berasal dari Jawa dan sederhana. Kesederhanaan, yang merupakan inti dari kisah Panji itulah yang membuatnya mendalami kisah tersebut. Sebuah pesan yang menyentuh hatinya.
"Panji sendiri juga… dia berkelana di desa-desa. Bisa bertahun-tahun hidup di desa membantu para petani. Ya dan kesederhanaan itu, memang sangat menyentuh," paparnya.
Selain itu pesan seperti belajar tidak putus asa, terus berusaha untuk meraih suatu tujuan dan kemampuan untuk mengatasi banyak halangan juga termasuk sebagai hal-hal yang bisa dipelajari dari cerita Panji.
Lika-liku perjalanan penelitian
Lydia memulai penelitiannya tentang Panji tahun 1996, namun perjalanannya tidaklah mulus. Pada saat itu ia masih harus bekerja, mencari uang, lalu pernah juga jatuh sakit. Rasa putus asa pun melanda dirinya.