Perubahan Iklim: Ribuan Ilmuwan Peringatkan Darurat Iklim Global
- bbc
Sebanyak 11.000 ilmuwan dari seluruh dunia mendukung penelitian yang menyebut bumi saat ini menghadapi kondisi darurat iklim.
Padahal, tanpa adanya perubahan, bumi akan menghadapi "penderitaan manusia yang tak terkatakan", menurut penelitian tersebut.
Para peneliti mengatakan mereka memiliki kewajiban moral untuk memperingatkan besaran ancaman krisis iklim.
Dirilis pada hari ketika data satelit menunjukkan bahwa Oktober lalu adalah bulan Oktober dengan suhu terpanas dalam sejarah, penelitian terbaru ini mengungkapkan bahwa hanya dengan mengukur suhu di permukaan bumi bukanlah cara memadai untuk memotret bahaya nyata dari bumi yang memanas.
Sehingga para penulis kajian memasukkan serangkaian data yang mereka yakini mewakili "serangkaian tanda-tanda grafis vital dari perubahan iklim selama 40 tahun terakhir".
Indikator-indikator ini mencakup pertumbuhan populasi manusia dan hewan, produksi daging per kapita, penurunan cakupan pohon secara global, serta konsumsi bahan bakar fosil.
Namun, penelitian itu pula mencatat beberapa perbaikan di beberapa area. Misalnya, energi terbarukan berkembang secara signifikan, dengan konsumsi energi angin dan surya tumbuh 373?lam satu dekade ini. Meski begitu, penggunaannya masih 28 kali lebih sedikit ketimbang penggunaan bahan bakar fosil pada 2018.
Secara keseluruhan, para peneliti mengatakan sebagian besar indikator tanda-tanda vital berada di arah yang salah dan menambah kondisi darurat iklim.
"Kondisi darurat berarti bahwa jika kita tidak bertindak atau merespons dampak perubahan iklim dengan mengurangi emisi karbon kita, mengurangi produksi ternak kita, mengurangi pembukaan lahan dan konsumsi bahan bakar fosil, dampaknya mungkin akan lebih parah daripada yang kita alami sampai saat ini," ungkap penulis utama Dr Thomas Newsome, dari University of Sydney.