Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 2019, Pemerintah Genjot Belanja

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVAnews.

VIVA – Ekonomi Indonesia pada kuartal III 2019 hanya tumbuh sebesar 5,02 persen atau lebih rendah dibanding Kuartal III 2018 sebesar 5,17 persen. Di satu sisi, pertumbuhan konsumsi atau belanja pemerintah pada Kuartal III 2019 itu juga hanya tumbuh 0,98 persen atau turun dibanding Kuartal III 2018 yang sebesar 6,27 persen.

Apa Itu Swasembada? Pengertian, Contoh, dan Peranannya dalam Kemandirian Ekonomi Indonesia

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menampik bahwa perlambatan ekonomi Indonesia ini hanya disebabkan loyonya belanja pemerintah. Menurutnya, sebab utamanya adalah ekonomi global yang melambat.

"Kalau Belanja pemerintah itu, ada masalah shifting pengeluaran pemerintah. Yang penting kan pertumbuhan ekonomi totalnya 5,02 persen, itu berarti, kita memang artinya kena imbas (ekonomi global)," kata Suahasil usai menghadiri Rakornas Kadin di Jakarta, Selasa 5 November 2019.

Dedi Mulyadi-Erwan Dinilai Bisa Bawa Jawa Barat sebagai Lokomotif Ekonomi Indonesia

Menurut dia, capaian pertumbuhan 5,02 persen itu inline atau sejalan dengan apa yang terjadi di dunia internasional. Apalagi, ekonomi global juga terus diproyeksi turun hingga 3 persen.

"Penurunan growth di tingkat global yang biasanya diperkirakan 3,4-3,5 sekarang itu prediksi hanya 3 persen, turun 0,5 poin indonesia untuk kuartal III ini di 5,02 persen," kata dia.

Indef Soroti Belanja Pemerintah Didominasi Pembayaran Bunga Utang dan Belanja Pegawai

Suahasil mengklaim, konsumsi di Indonesia pun masih stabil, investasi juga masih tumbuh sesuai dengan harapan. "Growth konsumsi pemerintah itu memang rendah tapi itu karena shifting pengeluaran aja. Banyak pengeluaran di q2 (kuartal II) tinggi, shifting aja" katanya.

Untuk target tumbuh sepanjang 2019, dia berharap masih akan bisa tumbuh di sekitar 5,05 atau 5,06 persen. Pihaknya berupaya menggunakan APBN sebagai countercyclical atau melawan siklus perlambatan ekonomi global.

"Artinya, belanja pemerintah kita akan tetap pastikan di tengah pelemahan global yang ada imbas pada pelemahan penerimaan. Kita akan pastikan belanja akan tetap bisa mendukung pertumbuhan ekonomi," katanya.

Aburizal Bakrie

Aburizal Bakrie Sebut Dunia Usaha Sekarang Banyak Kepentingan Politik

Pendiri Yayasan Dana Darma Pancasila, Aburizal Bakrie atau akrab disapa Ical mengatakan dunia usaha pada masa sekarang banyak kepentingan politik yang membentuk keberhasi

img_title
VIVA.co.id
29 Oktober 2024