Penampakan LRT Jabodebek yang Mulai Wara-Wiri di Lintasan Cibubur

Uji Dinamis LRT Jabodebek di Lintasan Cibubur-Cawang.
Sumber :
  • instagram @ariotrihantoro.

VIVA – Rangkaian perdana kereta LRT Jabodebek sudah mulai diangkat di Stasiun Harjamukti Cibubur, pada Minggu, 13 Oktober 2019 lalu. Kereta tersebut dikirim melalui jalur darat dari pabrik pembuatannya di Madiun Jawa Timur.

Tembus 1,7 Juta Pengguna, LRT Jabodebek Cetak Rekor Jumlah Penumpang Tertinggi di Mei 2024

Rangkaian kereta LRT yang berjumlah enam gerbong itu kini sudah terpasang manis di lintasan Cibubur-Cawang. Kereta baru tersebut dibuat dengan menggunakan komponen lokal mencapai 90 persen.

Sekarang, enam gerbong kereta LRT Jabodebek Perdana tersebut mulai melakukan uji dinamis di lintasan. Hal itu terlihat viral di sejumlah media sosial seperti yang diunggah di instagram @ariotrihantoro.

Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ungkap Makna Nama WHOOSH: Tercepat di Asia Tenggara

Berdasarkan video tersebut, terlihat kereta LRT Jabodebek tersebut menyerupai LRT yang sebelumnya sudah beroperasi di Palembang, Sumatera Selatan. Hanya saja untuk jumlah rangkaian kereta lebih panjang dan dengan warna yang berbeda.

Adapun, saat melakukan uji jalannya terlihat kereta LRT Jabodebek mempunyai kecepatan yang tak jauh berbeda dengan kecepatan kendaraan yang berjalan disebelahnya.

Kereta Cepat Jakarta Bandung Resmi Beroperasi, Jokowi: Tanda Modernisasi Tranportasi Massal

Sebelumnya, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi kerja keras PT INKA dan PT Adhi Karya yang mewujudkan LRT kedua setelah Palembang ini.

Menurut Luhut, produksi rangkaian kereta LRT yang dikerjakan oleh PT INKA adalah produksi yang patut diapresiasi. Sebab, rangkaian kereta LRT buatan Indonesia ini sudah menggunakan teknologi generasi ketiga.

"Itu artinya teknologi LRT rute Cibubur-Cawang lebih canggih dari MRT yang saat ini sudah eksis dari Lebak Bulus ke Hotel Indonesia," klaim Luhut.

Adapun spesifikasi kereta LRT Jabodebek kali ini yaitu panjang kereta termasuk alat perangkai mencapai 17.300 milimeter (mm), lebar badan kereta 2.650 mm, tinggi roof (atap) dari kepala rel 3.685 mm. 

Kemudian, untuk tinggi atap interior dari lantai kereta minimum 2.000 mm. Kapasitas satu rangkaian kereta bisa mengangkut 1.000 penumpang dengan kondisi duduk dan berdiri.

Selain itu, untuk rel kereta yang digunakan pada kereta LRT Jabodebek ini sendiri berbeda dengan rel kereta MRT di Ibu Kota. Di mana lebar rel LRT mencapai 1.435 milimeter, dengan alasan agar bisa terintegrasi dengan rel kereta LRT Jakarta yang sudah beroperasi sebelumnya.

>
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya