Genjot Investasi Pasar Modal, Milenial Harus Tahu Hal Ini
- potentia.co.nz
VIVA – Kesadaran dan minat milenial dalam investasi khususnya di pasar modal masih rendah saat ini. Meski demikian sudah ada pergeseran pola investasi milenial seiring dengan inovasi produk berbasis teknologi yang dikembangkan industri jasa keuangan.
Brand Manager Produk Reksa Dana PT Indo Premier Sekuritas (IndoPremier), Mattheus Raharja menilai, pergeseran perilaku milenial ini tak dipungkiri karena akomodasi perubahan teknologi yang berorientasi pada milenial sebagai target pasar saat ini.
“IndoPremier menyadari potensi generasi milenial sebagai penopang dan motor ekonomi di masa depan. Karena itu, kita menggiatkan literasi keuangan pada milenial,” ujar Mattheus dikutip dari keterangan resminya Minggu 3 November 2019.
Dia menjabarkan, pergeseran tersebut terbukti melalui seminar series Fund Talk with Millenials (FTM) yang dihadiri para milenial Jakarta di GoWork Plaza Indonesia, Sabtu, 2 November 2019. Dalam gelaran itu hanya dalam waktu 5 jam, lebih dari Rp250 juta dana kelolaan dalam bentuk investasi reksa dana berhasil terhimpun.
Ia menambahkan, milenial perlu paham soal akumulasi nilai atas uang yang menekankan menyimpan uang itu jangan hanya sekadar terparkir, tapi harus memiliki akumulasi nilai. Uang yang disimpan perlu dikembangkan sebagai aset yang memberikan nilai tambah di masa yang akan datang.
Dalam hal ini lanjutnya, IndoPremier menawarkan aplikasi IPOTGO yang dapat diunduh di Play Store dan App Store untuk milenial. Cukup dengan modal investasi Rp100 ribu, nasabah sudah dapat berinvestasi dan mendapatkan keuntungan.
“Nasabah dapat memilih dan membeli 252 produk reksa dana dari 40 manajer investasi yang bebas biaya admin dan bisa tukar secara instan lintas produk reksa dana. Selain itu, nasabah bisa menikmati fitur evaluator dari seluruh produk reksa dana, investasi berkala, penempatan dan pembayaran otomatis, penarikan dana secara instan via ATM," tambahnya.
Sementara itu, Co-Founder Super Fund Trader Community, Liyanto Sudarso, ada faktor-faktor yang perlu diamati karena memengaruhi kinerja investasi reksa dana. Faktor-faktor tersebut seperti data indikator ekonomi inti seperti GDP, tingkat inflasi, PMI, dan kondisi neraca perdagangan.
“Semua faktor ini sangat penting untuk dikuasai, jika investor ingin berinvestasi reksa dana dengan imbal hasil yang maksimal dalam waktu yang tepat,” ujar penulis buku “Taktis Berinvestasi Reksa Dana” tersebut. (ren)