Presiden Suriah Ingin Wilayah Kurdi Kembali Jadi Otoritas Negaranya
- dw
Presiden Suriah, Bashar al-Assad mengatakan pada hari Kamis (31/10) bahwa tujuan utama pemerintahnya adalah mengembalikan otoritas negara atas wilayah-wilayah yang dikuasai pasukan Kurdi di timur laut Suriah. Namun dalam wawancaranya dengan televisi pemerintah, Assad juga menyampaikan bahwa proses itu akan dilakukan secara bertahap dan tetap menyesuaikan kondisi di lapangan.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memerintahkan pasukan AS menarik diri dari Kawasan Suriah, yang justru berakibat Turki melancarkan invasi militernya di sana.
Turki memang memandang para pasukan Kurdi di Suriah sebagai “teroris” yang melakukan pemberontakan selama puluhan tahun di wilayah Turki tenggara.
Pekan lalu, Turki telah membuat kesepakatan dengan Rusia untuk menghentikan operasi militernya selama beberapa minggu di Suriah. Perjanjian itu telah menghasilkan kesepakatan bahwa pasukan Kurdi harus menarik diri dari wilayah Suriah, dengan tujuan untuk membangun "zona aman". Di wilayah itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, berencana untuk memulangkan sekitar 3,6 juta pengungsi asal Suriah yang saat ini mengungsi di negaranya
Patroli gabungan Turki-Rusia akan dimulai di daerah dekat perbatasan Suriah pada hari Jumat (01/11), setelah Rusia menyatakan bahwa pasukan Kurdi telah mundur dari wilayah Suriah sesuai dengan ketentuan perjanjian.
Tidak ingin Turki sebagai 'musuh'
Pada hari Kamis (31/10), Assad mengatakan bahwa kesepakatan Rusia-Turki itu hanya bersifat sementara.