Buwas Ungkap Stok Beras Nasional di Bulog Capai 2,3 Juta Ton

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso
Sumber :
  • VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso memastikan, saat ini stok cadangan beras pemerintah atau CBP yang ada di Perum Bulog tersedia sebanyak 2,3 juta ton.

Kejar Swasembada Pangan, Prabowo Pangkas Rantai Distribusi Pupuk

"Kita kan ada kurang dan ada tambah, tapi hari ini jumlahnya sekitar dua juta tiga ratusan sekian ribu lah," kata Buwas di Kementerian BUMN, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat 1 November 2019.

Mengenai berapa banyak dari jumlah stok beras di Bulog itu yang sekiranya bisa diekspor, Buwas pun menjelaskan bahwa jumlah 2,3 juta ton lebih itu merupakan CBP untuk kebutuhan dalam negeri.

Jelang Lebaran Idul Adha, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Aman di Sumsel

Dia menegaskan, meskipun pihaknya kerap diikutsertakan dalam penyediaan stok beras untuk kebutuhan ekspor, namun kebijakan terkait hal itu bukanlah merupakan wewenang pihaknya.

Buwas mengaku, data mengenai ketersediaan stok beras untuk keperluan ekspor sepenuhnya merupakan wewenang pihak Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.

Satgas Pangan Polri Ungkap Penyebab Stok Beras Menurun di Sulsel

"Nah, saya sebenarnya tidak boleh mengambil langkah itu. Karena kalau saya kan (urusan ketersediaan stok beras) untuk di dalam negeri saja," kata Buwas.

"Hanya saya kan biasanya ingin membantu. Kalau ada peluang ekspor, ya ekspor. Tapi kan bukan kita yang melaksanakan. Impor pun saya kan tidak bisa langsung, kecuali ada penugasan," ujar Buwas.

Buwas menjelaskan, dari total jumlah stok beras saat ini yang mencapai 2,3 juta ton lebih, masih ada sebagiannya yang merupakan sisa impor tahun lalu. "Kalau tidak salah masih ada sekitar sembilan ratusan ribu ton," kata Buwas.

Buwas lalu menjelaskan selain 2,3 juta ton stok beras CBP, masih ada sekitar 170 ribu ton beras untuk kepentingan komersial.

"Jumlah (2,3 juta ton beras) itu hanya CBP-nya saja. Kalau yang untuk komersialnya sekitar 170 ribuan ton," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya