Aplikasi Aruna Bikin Pendapatan Nelayan Naik Tujuh Kali Lipat

Ilustrasi nelayan.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Perusahaan rintisan yang fokus mengembangkan usaha para nelayan, Aruna, mengklaim telah mampu meningkatkan pendapatan para nelayan hingga tujuh kali lipat sejak mereka berdiri pada 2016. Aruna saat ini telah memiliki 2.000 lebih mitra nelayan yang tersebar di 16 provinsi.

CEO Aruna, Farid Naufal Aslam mengatakan, sebelum hadirnya Aruna untuk menciptakan rantai bisnis yang adil dan memperluas pasar nelayan Indonesia, pendapatan para nelayan tersebut rata-rata hanya mencapai Rp1 juta per bulan. Namun, sejak mereka bermitra dengan Aruna, pendapatan rata-ratanya mencapai Rp7 juta per bulan.

"Pendapatan rata-rata Rp1 juta sampai Rp2 juta per bulan. Ketika kita datang, sekarang minimal nelayan di Aruna, bahkan di Papua itu Rp400 ribu sehari, ada yang dapat sampai Rp15 juta sebulan. Minimal dapat Rp3,5 juta, rata-rata sampai Rp7 juta mereka dapat," kata dia ditemui di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2019.

Farid menjelaskan, Aruna hadir untuk melakukan efisiensi mata rantai perdagangan perikanan sehingga bisa memberikan benefit maksimal bagi mitra nelayan dan pembeli Aruna. Dengan cara ini, mitra Nelayan bisa mendapatkan kepastian pasar dan harga yang lebih baik dan pembeli juga mendapatkan produk dengan kualitas yang sesuai.

Dia mengaku, teknologi digital yang dikembangkan Aruna memang tidak secara langsung menyentuh para nelayan. Model bisnis teknologinya tersebut hanya diperuntukkan bagi pemuda di lingkungan nelayan tersebut, dan para nelayan sendiri fokus menangkap ikan dengan metode berkelompok.

"Kita merekrut anak muda gunakan aplikasi kita, jadi nelayan fokus tangkap ikan, anak muda yang biasanya juga anak nelayan gunakan aplikasi kita. Jadi anak muda ini yang hubungkan dengan Aruna," katanya.

Melalui aplikasi tersebut, Farid mengungkapkan bahwa nelayan saat ini bisa langsung memperoleh pesanan dari luar negeri. Adapun tujuan ekspor di antaranya China, Amerika Serikat, hingga Korea Selatan.

"Kita ekspor produknya itu sampai ke Malaysia, Singapura, China, Hong Kong sampai ke US juga, dan produk-produknya mulai dari kepiting, lobster, udang, ikan-ikan kerapu, dan tuna. Terakhir ke Korea juga," tutur dia.

Soroti Surat Kesbangpol Batam Minta Camat Kumpulin Data C1, DPR: Mengintersepsi Kewenangan KPU-Bawaslu

"Pangsa pasar paling besar sih di China sama di US juga. Terutama China sih banyak permintaan, terutama karena perang dagang, jadi kita diuntungkan juga sih,” ujarnya.

“Ada perusahaan yang pesan 200-300 ton, tapi baru bisa kita penuhi 20 ton. Sekarang bagaimana kita sebanyak-banyaknya di daerah supaya bisa penuhi permintaan pasar," kata Farid.

Unggul di Berbagai Survei, Golkar Yakin RK-Suswono Menangi Pilgub Jakarta
Aruna mengajak pemuda Indonesia untuk membantu nelayan memakai aplikasi di telepon pintar dan gawai lainnya. - BBC

Pakai Aplikasi Ini, Nelayan Indonesia Ekspor Ikan Sampai ke Amerika

Sekitar 2.000 nelayan Indonesia memanfaatkan aplikasi Aruna

img_title
VIVA.co.id
8 Februari 2019