Meski Digempur Aksi Jual, IHSG Diprediksi Bertahan di Zona Hijau

Papan pergerakan IHSG (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG dibuka menghijau di level 6.267 pada pembukaan perdagangan Selasa 29 Oktober 2019. Posisi itu menguat dua poin atau 0,04 persen, dibanding penutupan perdagangan Senin 28 Oktober 2019 di level 6.265.

BEI Cetak Laba Bersih Rp 578,67 Miliar di 2023

Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, meskipun IHSG sempat ditutup di zona merah pada akhir pekan lalu, sehingga mengakhiri tren positif 10 hari sebelumnya, namun di penutupan perdagangan Senin kemarin IHSG pun kembali ditutup menguat 13 poin.

Hal itu menurutnya turut dibantu oleh adanya sejumlah sentimen positif bagi IHSG, termasuk dari dinamika perang dagang AS-Tiongkok dan masalah Brexit.

Gelar RUPST, BEI Tetapkan Jajaran Komisaris Periode 2024-2028

"Meredanya tensi perang dagang antara AS dengan Tiongkok, lalu penundaan Brexit, secara umum hal itu merupakan sentimen positif bagi IHSG," kata Nafan saat dihubungi VIVAnews, Selasa 29 Oktober 2019.

Senada dengan Nafan, analis KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko memprediksi, pergerakan IHSG akan kuat bertahan melaju di zona hijau.

BEI Setujui Bentoel Hengkang dari Pasar Modal Indonesia

"Meskipun terlihat masih sering digempur oleh aksi jual kaum beruang," kata Yuganur.

Meski demikian, Yuganur menjelaskan bahwa pembelian saham big cap dan lapis dua pilihan oleh kaum banteng, masih akan dapat menahan IHSG di atas level 6.250. Sehingga, range perdagangan naik kelas dari sebelumnya 6.100 sampai 6.200 ke 6.200 hingga 6.300.

"Hal itu dengan catatan adanya potensi breakout ke 6.350 sampai 6.400," ujarnya.

Ilustrasi investor pasar modal.

Ini Kata BEI soal Emiten yang Untung tapi Masih Absen Bagi Dividen

Direktur Pengawasan Transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI) Kristian Manulang bicara soal fenomena emiten yang untung, namun tidak memabagikan dividen.

img_title
VIVA.co.id
10 Juli 2024