Banyak Pilot Nganggur, Kemenhub Akan Kurangi Sekolah Penerbangan
- VIVAnews/Sherly
VIVA – Banyaknya pilot yang menganggur, membuat pihak Kementerian Perhubungan melakukan kerja sama pada sejumlah operator, hingga maskapai untuk mengetahui kebutuhan industri. Tidak hanya itu, pengurangan jumlah sekolah pun juga dilakukan pihak kementerian untuk bisa membatasi jumlah lulusan pilot.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan, Umiyatun Hayati Triastuti mengatakan, keterbatasan lapangan kerja menjadi faktor banyaknya pilot yang menganggur. Bahkan, dari catatan terdapat seribu pilot yang hingga saat ini belum mendapat lapangan kerja.
"Memang benar, banyak pilot yang menganggur saat ini. Dan untuk menekan itu, kita benar-benar menerapkan link and match mulai dari perencanaan, kita sudah sepakat membuat roadmap. Kita berpartner dengan semua asosiasi, industri, regulator dan termasuk para operator penerbangan. Ditambah pengurangan sekolah penerbangan atau melakukan seleksi ketat untuk calon peserta didik di dunia penerbangan," katanya di STPI Curug, Tangerang, Senin, 28 Oktober 2019.
Kemudian, kerja sama antar maskapai dan asosiasi penerbangan seperti IPAC (Ikatan Pilot Alumni Curug) pun juga dilakukan yang berfungsi, memonitoring kebutuhan industri penerbangan dengan sumber daya manusia yang dihasilkan oleh STPI Curug.
"Kita terus lakukan kerja sama dengan beberapa pihak, mau swasta ataupun tidak. Hal itu untuk melakukan mapping pendekatan komprehensif yang mana, arahan dari Presiden tidak hanya satu aspek teknis operasional, ada finansial, legal, ada lainnya. Kita akan bina terus untuk menutup jarak tadi tapi tidak bisa dalam waktu satu hari," ujarnya.
Sementara, ketua IPAC, Captain Daniel Dewantoro mengatakan, untuk menekan angka pilot yang menganggur, STPI Curug juga melakukan pemberdayaan dengan cara bekerja sebagai karyawan magang di sekolah tersebut.
"Kita sudah menyerap pilot magang di STPI Curug, kita penempatan ke perencanaan, humas, di pendidikan, dan unit-unit terkait. Jadi sebetulnya, yang magang itu sudah banyak bahkan di Dirjen Perhubungan Udara, di Otban juga banyak," ungkapnya.