Warga Indonesia Ungkap Sulitnya jadi Pekerja Profesional di Australia
- abc
Migran berpendidikan dan berketerampilan tinggi dari luar Australia termasuk dari Indonesia kadang kali mengalami kesulitan mendapat kerja di bidang keahlian mereka di Australia karena harus melewati beberapa ujian tambahan.
Pekerja Profesional Indonesia di Australia Kaum profesional Indonesia menemukan tantangan mencari pekerjaan satu bidangPunya keahlian khusus buka gerbang pekerjaanPemerintah Australia belum terbuka terhadap pekerja migran
Padahal mereka sudah melakukan hal tersebut di negeri asal namun kualifikasi tersebut tidak diakui di Australia.
Dan karenanya menurut kesimpulan penelitian di James Cook University di Australia sering kali kemudian kemampuan para migran baru tersebut terbuang sia-sia karena mereka di bidang yang sama sekali berbeda atau di bidang yang lebih rendah dibandingkan kualifikasi asal mereka.
Hal ini dialami oleh Inggita Shintowati, yang satu tahun pengalamannya sebagai seorang dokter umum di Indonesia tidak mengizinkannya langsung bekerja di ranah kedokteran Australia.
Perempuan yang pindah ke Australia setelah menikah dengan suaminya yang adalah Warga Tetap di negara tersebut ini mengatakan pengalamannya tidak memenuhi syarat ikut ujian menjadi dokter umum.
"Kalau mau jadi dokter umum untuk praktek [di Australia] tergantung pengalaman sebelumnya. Kalau pernah praktek di negara asal tiga tahun bisa langsung ujian untuk jadi dokter umum," kata dia.
"Tapi karena [pengalaman] saya satu tahun, tidak bisa. Jadi harus ikut pelatihan empat tahun."
Tiga tahun setelah kelahiran anak pertamanya, Inggita yang adalah S1 Kedokteran Universitas Airlangga lulusan tahun 2009 mulai mengikuti ujian tahap satu izin praktek dokter di Australia.
Tahap tersebut merupakan langkah pertama dari dua tahap seleksi untuk mendapatkan kualifikasi dokter medis, syarat untuk melakukan tes selanjutnya menuju profesi dokter umum.