Bukit Asam Incar Lahan Tambang Batu Bara di Luar Sumatera
- ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
VIVA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tengah berupaya melakukan ekspansi usaha di bidang tambang batu bara. Perusahaan pelat merah ini mengincar peluang akuisisi sejumlah lahan tambang yang dimiliki perusahaan batu bara lain, khususnya di luar Sumatera.
Direktur Utama Bukit Asam, Arviyan Arifin mengakui, tren penurunan harga batu bara dunia diprediksi akan membuat sejumlah perusahaan batu bara kecil dan menengah menjual izin tambangnya. Rencana akuisisi ini, lanjut dia, tentunya akan dilakukan secara selektif di luar lokasi yang sudah dimiliki perusahaan.
"Di Sumatera kita ada cadangan 3 miliar ton, kita ada persoalan logistik (di sana). Kalau mau akuisisi, di luar Sumatera dan yang tidak ada masalah logistik lagi," ujarnya, di Jakarta, Senin 28 Oktober 2019.
Dia mengakui sedang mencermati dan telah melakukan sejumlah penjajakan dengan perusahaan yang memegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) maupun Perjanjian Karya Pertambangan Batu Bara (PKP2B). Akan tetapi, dia enggan merinci penjajakan ini dengan perusahaan apa karena masih belum berupa kesepakatan resmi.
"Saya tidak bisa saya jawab secara clear karena ini kesepakatan non disclosure agreement. Cuma, kita harapkan lebih baik di luar Sumatera," tegas dia.
Dia juga belum bisa memastikan apakah akuisisi akan dilakukan pada tahun ini atau justru tahun depan. Namun, dia mengatakan memang ada alokasi anggaran khusus untuk rencana ekspansi tersebut.
"Capex kita di 2019 ini kan realisasinya ini (sudah) Rp1,1 triliun. Tahun depan lagi kita susun kita sesuaikan Capex ini sesuai pengembangan bisnis kita," kata dia.
Perusahaan pelat merah ini diketahui memiliki aset per 30 September 2019 mencapai Rp25,2 triliun dengan komposisi terbesar berupa aset tetap 28 persen, dan kas setara kas 17 persen. Per kuartal III 2019, PTBA berhasil mengantongi laba bersih Rp3,1 triliun dari total pendapatan usaha sebesar Rp16,3 triliun.