Pengusaha Wanita RI Ini Ambil Alih Saham Galangan Kapal Asing di Batam
- Dokumentasi Maya Miranda Ambarsari.
VIVA – Pengusaha wanita asal Indonesia Maya, Miranda Ambarsari resmi mengakuisisi kepemilikan saham perusahaan galangan kapal PT Batamec Shipyard. Ekspansi bisnis terus dilakukan oleh pemilik marketplace JD.id tersebut.
Dengan diambil alihnya kepemilkan saham tersebut, Batamec Shipyard yang semula berstatus Penanaman Modal Asing (PMA), kini resmi menjadi galangan kapal berstatus Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Batamec yang sudah berdiri sejak 1985 ini, merupakan salah satu perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia. Perusahaan tersebut bergerak di bidang pembangunan kapal baru, perbaikan dan konversi kapal.
“Setelah lebih dari 35 tahun menjadi PMA, akhirnya PT Batamec Shipyard resmi menjadi perusahaan milik anak bangsa. Perusahaan lokal dengan skala internasional,” ujar Maya dikutip dari keterangan resminya, Jumat 25 Oktober 2019.
Batamec sendiri memiliki berbagai fasilitas lengkap untuk pembuatan dan perbaikan kapal. Fasilitas itu berdiri di atas lahan sekitar 70 hektare, lengkap dengan graving dock yang sudah dilengkapi dua grantry crane berkapasitas 160 ton dan tinggi 32 meter.
Menurutnya, perusahaan yang berlokasi di Batam ini juga telah menerima penghargaan ISO 9001:2008 tentang sistem manajemen berkualitas. Serta sistem keamanan dan kesehatan dari BS OHSAS 18001:2007, serta sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004.
Dia pun mengatakan, tujuannya mengakuisisi bisnis tersebut karena dia optimistis dengan prospek usaha di bidang perkapalan. Apalagi, Indonesia sebagai negara maritim tentu saja membutuhkan kapal-kapal terbaik yang diproduksi oleh anak bangsa.
Apalagi, dengan pengalaman yang sudah lebih dari 35 tahun sejak berdiri pada 1984, Batamec sudah memiliki sistem kerja, produksi, dan pekerja yang sangat professional. Sehingga mampu memproduksi kapal-kapal terbaik.
“Saya melihat Batamec bisa menjadi market leader untuk perusahaan galangan kapal di Indonesia,” ujar Maya.
Dia pun menegaskan, keputusannya untuk mengambil alih kepemilkan saham Batamec bukan hanya sekadar mencari keuntungan semata. tetapi sebagai kesempatan untuk bersama-sama membangun Indonesia.
Selain itu, bisnis yang sempat berhenti sekitar 1,5 tahun ini perlu diselamatkan. Karena, dia melihat bahwa perusahaan yang memiliki lebih dari 500 karyawan ini akan membawa kemaslahatan di masa depan.
“Tentunya, dapat menyerap tenaga kerja dan membuka lapangan pekerjaan yang akan membangun perekonomian,” tuturnya.
Batamec sendiri saat ini mampu memproduksi berbagai jenis kapal mulai dari tanker, kargo, kapal bantu cair minyak, kapal tandu, dan lainnya tergantung dari permintaan. Pasarnya pun tidak hanya berasal dari dalam negeri, Batamec bahkan pernah memproduksi kapal yang dipesan langsung dari luar negeri seperti Norwegia.