Logo ABC

China Bangun 'Singapura Kecil' di Pasifik

Kawasan permukiman Rainbow City yang dibangun perusahaan China di Efate, Vanuatu.
Kawasan permukiman Rainbow City yang dibangun perusahaan China di Efate, Vanuatu.
Sumber :
  • abc

Namun, Australia masih menjadi kontributor bantuan nasional tunggal terbesar ke Pasifik, yaitu senilai 1,2 miliar dolar untuk seluruh kawasan itu.

Selandia Baru dan Jepang pun masih unggul dari China terkait dengan komitmen bantuannya.

Pekerja lokal dibayar murah John Bakoa stands near a grassy path next to an empty, tropical paddock. Two children and a woman are walking down the path. John Bakoa, yang pernah bekerja untuk pembangunan Rainbow City, mengaku dibayar di bawah UMR.

ABC News: Melissa Clarke

Penduduk di negara-negara pasifik yang kini menjadi incaran pengaruh negara-negara besar, tak dapat mengelak dari rasa prihatin dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Pembangunan seperti Rainbow City memang menjanjikan lapangan kerja dan pelatihan. Tapi penduduk setempat menceritakan kisah berbeda.

Seperti diungkapkan John Bakoa yang tinggal di dekat Rainbow City dan pernah bekerja di sana.

"Mereka tidak membayar kami dengan baik," katanya. "Mereka hanya membayar 130 vatu perjam."

Jumlah tersebut kira-kira setara dengan 1,70 dolar atau sekitar Rp 17 ribu, jauh di bawah ketentuan UMR di Vanuatu.

Namun Cheng membantah hal ini. Menurut dia, pekerja penuh waktu mendapatkan gaji tinggi melebihi UMR. Namun tidak jelas apakah itu berlaku untuk pekerja lepas.

Warga setempat juga khawatir karena para pekerja asal China menolak membeli buah dan sayuran dari mereka, jika harganya tidak dibuat semurah mungkin.

People sell fruit and vegetables in a large metal shed on the island of Efate, Vanuatu. There are some big green lettuces Suasana pasar di Pulau Efate, Vanuatu.