Dari Jakarta hingga Beirut: Mengapa Banyak Aksi Protes di Dunia?
- bbc
Pemerintah menyalahkan ongkos energi yang tinggi dan melemahnya mata uang mereka sebagai penyebab kenaikan ongos angkutan umum, tapi demonstran mengatakan langkah itu adalah kebijakan untuk memeras orang miskin.
Sementara demonstran bentrok dengan aparat keamanan Jumat malam (18/10), Presiden Sebastián Pinera makan malam di sebuah restoran Italia yang mewah. Ini dianggap tanda jurang yang dalam antara elite politik dengan orang kebanyakan di jalan-jalan.
Chile merupakan salah satu negara Amerika Latin paling kaya, tetapi juga paling timpang.
Ketimpangan pendapatan di negeri ini merupakan yang terburuk di antara 36 negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Layaknya Ekuador, pemerintah mundur dan menunda kenaikan harga demi meredakan protes. Namun protes berlanjut ke persoalan-persoalan yang lebih luas.
"Ini bukan sekadar protes kenaikan ongkos bus, ini merupakan curahan dari penindasan yang berlangsung bertahun-tahun yang menimpa kaum termiskin," kata seorang mahasiswa yang berdemonstrasi kepada kantor berita Reuters.
Lebanon
Demonstran di Lebanon mengeluhkan korupsi dan krisis ekonomi yang melanda mereka. - Reuters
Protes serupa Lebanon seiring rencana mengenakan pajak ke layanan panggilan WhatsApp dan memicu protes lebih jauh soal problem ekonomi, ketimpangan dan korupsi.
Peningkatan utang luar negeri membuat pemerintah menerampak reformasi ekonomi untuk mendapat bantuan lembaga donor internasional.
Namun masyarakat mengatakan mereka sengsara di bawah kebijakan ekonomi dan pemerintah telah melakukan mismanajemen sehingga mereka tak bisa keluar dari persoalan ekonomi.
"Kami protes bukan karena WhatsApp. Kami di sini karena segala hal: harga bahan bakar, roti, makanan dan semuanya!" kata Abdullah, seorang demonstran di Beirut.
Korupsi
Korupsi pemerintah menjadi sumber protes, dan ini dikaitkan pula sebagai sumber ketimpangan.