Rini Soemarno Titip Holding BUMN ke Erick Thohir
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Rini Soemarno mengungkapkan, selama lima tahun menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara, sudah banyak perubahan yang terjadi di perusahaan pelat merah. Perubahan ini, menurutnya bertujuan agar BUMN ke depan bisa makin kuat bisa berkiprah di dunia internasional.Â
Rini mengakui banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Salah satunya adalah penggabungan usaha atau holding yang diharapakannya bisa diselesaikan oleh Menteri BUMN Kabinet Indonesia Maju 2019-2024, Erick Thohir.
"Sektor Kementerian BUMN ini usahanya cukup besar, ada holding ada sub holding dan harapannya terbentuk super holding," kata Rini di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu 23 Oktober 2019.Â
Dia menjelaskan, sudah ada banyak holding BUMN mulai dari sektor perhutanan, pupuk, migas hingga pertambangan. "Dan sebentar lagi sudah akan disetujui pak Presiden, perubahan sahamnya adalah holding farmasi, itu PP-nya sudah ditandatangani oleh bapak Presiden," ujarnya.Â
Selain itu, ada pembentukan holding yang masih perlu dikaji dan diselesaikan. Di antaranya adalah Holding BUMN Perumahan, Konstruksi dan Asuransi.
"Tapi yang paling utama adalah bahwa kebersamaan BUMN harus dijaga, karena ini sering kali saling berkompetisi dan akhirnya melemahkan kita sendiri," kata dia.
Dia bersyukur, saat ini perusahaan BUMN sudah mulai berani saling menjalin komunikasi satu sama lain. Menurutnya, BUMN ke depan juga harus bisa berfungsi sebagai pendorong perekonomian meningkatkan kemampuan sektor usaha-usaha yang masih kecil.Â
"Karena di Indonesia kekuatan kita adalah di sana (BUMN)," imbuhnya.
Rini mengaku cerewet dan bawel soal BUMN. Dia pun berharap Erick Thohir mampu membawa BUMN Indonesia lebih baik ke depannya.Â
"Sekali lagi saya bangga saya diteruskan oleh pak Erick saya yakin makin maju ke depan makin sehat, semakin good corporate governance dan transparansi," kata dia.
Dia pun menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh karyawan Kementerian BUMN. Termasuk para direksi BUMN selama lima tahun dia memimpin.
"Mungkin selama lima tahun saya menyakitkan, atau langkah saya menyinggung bapak ibu sekalian.
Sebagai manusia saya tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan saya," ungkapnya. (ren)