Dua Asset Topang Realisasi Produksi Pertamina EP Kuartal III-2019

Direktur Utama PT Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Produksi minyak PT Pertamina EP hingga kuartal III-2019 mencapai 82,41 Juta Barel Minyak Per Hari (MBOPD) atau 106 persen dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar 77,87 MBOPD. 

Produksi Minyak Banyu Urip Garapan ExxonMobil Anjlok, SKK Migas Ungkap Biang Keroknya

Presiden Direktur PT Pertamina EP (PEP), Nanang Abdul Manaf, mengatakan baiknya kinerja produksi minyak pada kuartal III-2019 secara umum ditopang oleh kenaikan tiga Asset PEP, yaitu pada Asset II, Asset III dan Asset V. 

Menurut dia, kenaikan produksi kuartal ini banyak didukung realisasi produksi sumur bor di beberapa field seperti Subang, Jatibarang, Pendopo, Prabumulih, Ramba, dan Jambi.

10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Produksi Migas Pertamina Hulu Energi Capai 8 Persen

kenaikan produksi, lanjut dia, juga ditopang dari kemitraan. Selain itu, kegiatan well intervention dan optimasi sumur di beberapa field seperti Rantau, Pangkalan Susu, Ramba, Prabumulih, Pendopo, Limau, dan Tambun. 

“Untuk produksi minyak, PEP Asset V dan Asset II memberikan kontribusi terbesar, yakni masing-masing 17,82 MBOPD dan 17,68 MBOPD, sedangkan gas, Asset II dan Asset III menjadi kontributor produksi terbesar, yakni 397,2 MMSCFD dan 259,9 MMSCFD,” kata Nanang, di kantornya, Rabu 23 Oktober 2019. 

Produksi Gas Diproyeksi Turun Beberapa Tahun Mendatang, Pemerintah Dorong Eksplorasi

Menurut Nanang, untuk mencapai target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), dari sisi operasi produksi, eksplorasi, dan pengembangan, PEP juga melaksanakan rencana kerja yang selalu taat pada aspek HSSE. 

PEP juga fokus eksekusi program kerja bor, workover, well intervention, dan WS yang sudah direncanakan serta melakukan pengawasan secara terintegrasi proses pengadaan (RKS, Tender, Konstruksi, Commissioning), memonitor progres fisik dan biaya secara rutin.

"Serta melakukan sinergi antarfungsi sebagai dasar eksekusi rencana kerja, serta cost effectiveness," katanya.

Selain itu, tambah Nanang, untuk menjaga laju penurunan alamiah agar tidak turun tajam, PEP melakukan optimasi produksi artificial Lift, dengan melakukan optimasi Frek Up, SPM, SL, mengubah desain kedalaman pompa, dan kapasitas pompa (size up) dengan menggunakan quicklook Quadrant Mapping. 

Tak sampai di situ, Nanang mengatakan PEP juga melakukan pemilihan dan percepatan pengerjaan kandidat sumur dengan skala prioritas (gain produksi tertinggi). 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya