Budi Karya Beberkan Amanat dan Program Kemenhub di Periode Keduanya
- VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Usai kembali dipilih untuk mendapuk jabatan sebagai Menteri Perhubungan periode 2019-2024, Budi Karya Sumadi mendapat acara penyambutan di kantornya, sekaligus berkesempatan memberikan pengarahan bagi Kementerian Perhubungan di Kabinet Indonesia Maju saat ini.
Dalam sambutannya, Budi pun mengucapkan terima kasih atas bantuan berbagai pihak terkait, yang turut membantu berbagai pencapaian Kemenhub di lima tahun terakhir.
"Tak mungkin saya ditunjuk melaksanakan tugas sebagai menteri dalam masa jabatan kedua, tanpa dukungan bapak ibu. Semoga Allah Swt, beri pahala dan motivasi bagi bapak ibu dan adik-adik semua," kata Budi di kantornya, kawasan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Rabu 23 Oktober 2019.
Tak lupa, Budi pun menyampaikan pesan Presiden Jokowi yang diamanatkan kepadanya saat pidato kenegaraan dan pelantikan, serta pengumuman jajaran kabinet.
"Yang jadi mandat dalam tatap muka Pak Presiden dengan saya, seperti pada arahan di pelantikan Presiden, bahwa infrastrultur masih jadi prioritas untuk dilanjutkan," ujarnya.
Meski mengaku pesannya sesederhana itu, namun Budi menekankan bahwa pencapaiannya tentu saja tidak mudah.
Dia pun mengimbau, supaya hal-hal terkait tupoksi Kemenhub yang selama ini dinilai masih kurang fokus, agar bisa semakin ditingkatkan demi pencapaian yang lebih baik ke depannya.
"Kalau selama ini dikatakan kita kurang fokus, untuk buat prioritas, dimana saja yang harus dibangun, harus dipedulikan. Sekarang harus ada prioritas," kata Budi.
Dia pun menegaskan, selain ada lima program prioritas untuk membentuk kawasan pariwisata yang disebut Bali baru, yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado, masih ada sejumlah program lain yang memang harus lebih dimaksimalkan dari kinerja Kemenhub di sejumlah program perhubungan ke depannya.
"Seperti misalnya, Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak, Kuala Tanjung, Bitung, Makassar, Bandara Soetta, Ngurah Rai, hingga perintis jalan angkutan massal dan lain sebagainya," ujarnya.