Juncker: Isu Brexit Merugikan Uni Eropa
- dw
Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker menjelang akhir masa jabatannya mengatakan hari Selasa (22/10), Uni Eropa telah mengerahkan "segala daya yang dimilikinya" untuk membuat proses Brexit berjalan teratur.
Juncker mengatakan kepada anggota majelis Eropa di Strasbourg, isu Brexit telah mendominasi mandat tugasnya selama lima tahun dan merugikan Uni Eropa (UE) secara keseluruhan.
Sehubungan dengan proses Brexit di parlemen Inggris di bawah pemerintahan Boris Johnson, dia mengatakan bahwa kompromi Brexit terbaru, yang dibuat dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson minggu lalu, hanya dapat disetujui UE setelah dokumen itu disetujui oleh parlemen Inggris.
"Kita sekarang perlu menyimak tindakan di Westminster dengan cermat, tetapi tidak mungkin, tidak bisa dibayangkan, bahwa parlemen (Eropa) meratifikasi perjanjian itu sebelum Westminster meratifikasinya. Pertama London, kemudian Brussels dan Strasbourg," tegas Juncker.
Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengatakan, dia sedang mendiskusikan permintaan London untuk perpanjangan waktu lagi. "Hal itu harus disetujui oleh semua pemimpin 27 negara anggota, yang akan membuat keputusan dalam beberapa hari mendatang. Brexit tanpa kesepakatan tidak akan pernah menjadi keputusan kami," kata Donald Tusk di Strasbourg, disambut dengan tepukan meriah para anggota parlemen Uni Eropa.
Ambisi Boris Johnson dijegal parlemen
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menghadapi dua agenda pemungutan suara yang penting di parlemen pada hari Selasa (22/10) yang akan menentukan, apakah ia bisa memenuhi janjinya untuk memimpin Inggris keluar dari Uni Eropa sampai akhir Oktober.