Beralih ke Jargas, Warga Pasuruan Mengaku Lebih Irit
- VIVAnews/Fikri Halim
VIVA – Masyarakat Pasuruan dan Probolinggo, Jawa Timur, telah menikmati manfaat pembangunan jaringan gas oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Belum lama ini, Kementerian ESDM meresmikan jaringan gas atau jargas di dua kota tersebut, dengan total 8.150 sambungan rumah tangga.
Salah satu warga Kelurahan Karanganyar Kota Pasuruan, Ani (40 tahun), mengaku dari awal mengakses jargas ini sejak Maret 2018. Sebelum menggunakan akses energi bersih ini, ia hanya bertumpu pada kayu bakar untuk kebutuhan memasak sehari-hari.
"Sebelum pakai PGN, saya pakai kayu bakar. Jadi lebih irit, lebih bersih juga. Kalau kayu bakar, susah carinya," kata Ani di Jawa Timur, Jumat 18 Oktober 2019.
Dia menuturkan, tarif penggunaan jargas yang dia bayar bervariatif yang rata-rata mulai dari Rp35 ribu sampai Rp60 ribu per bulan. Ia mengaku bisa menghemat keuangannya untuk keperluan lain.
"Sisanya bisa beli beras, cabai dan lain-lain. Kalau kayu bakar susah cari kayunya. Akhirnya, kita beralih ke PGN," kata dia.
Ani juga mengungkapkan, saat ada hajatan, atau perlu memasak lebih banyak harus mengeluarkan uang hingga Rp70 ribu. Namun, dia menegaskan bahwa penggunaan jargas lebih aman dan tidak cemong.
"Enak pemakaiannya, enggak cemong, masak lebih cepat lancar, tetangga enggak komplain," ujar dia
Pada pemasangan awal, dia sebut dilakukan secara gratis melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah. Warga juga dibekali pelatihan sebelum mengoperasikan ini.
"Kalau ada apa laporan ke PGN, ada nomornya. Sebelumnya saya enggak pakai elpiji, Kalau pakai elpiji, takut meledak" katanya.
Sementara itu, Sekretaris Kelurahan Karanganyar, Yeti Hayuni menambahkan, saat ini sudah 2.000 lebih Kepala Keluarga di kelurahan tersebut yang tersambung jargas. Pemasangan dilakukan untuk 2.000 KK terlebih dahulu dari total penduduk 11.000.
"Ada sosialiasi dari PGN, Pemda dari Dinas Perkim (Perumahan dan Permukiman) yang bantu sosialiasi," ujarnya.