Penuhi Kebutuhan Jatim, PGN Akan Operasikan Terminal LNG Teluk Lamong

Pengiriman Perdana LNG Blok Mahakam
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk, terus memperluas jaringan infrastruktur di Jawa Timur. Selain berupa jaringan pipa transmisi dan distribusi, PGN kini tengah membangun fasilitas Liquid Natural Gas atau LNG Terminal di Pelabuhan Tanjung Perak, Teluk Lamong, Surabaya.

Manfaatkan Energi Bersih, Istana Negara Kini Tersambung Gas PGN

Division Head Corporate Communication PGN, Krisdyan Widagdo Adhi mengatakan, permintaan gas di Surabaya, kini telah melebihi pasokan yang tersedia. Dia menuturkan, total penyaluran gas saat ini di Jawa Timur, sebesar 141 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

"Jatim ini pasarnya cukup besar, dengan pasokan yang ada itu masih kurang. Pengaliran (gas) di Jawa Timur 141 mmscfd, sedangkan demand bisa 160 mmscfd lebih," ungkapnya di Offtake Station Kalisogo PGN, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis 17 Oktober 2019.

Gasblock, Ikon Baru Desa Energi di Balkondes PGN Karangrejo

Dia menuturkan, pasokan gas sebesar 141 mmscfd itu itu dialirkan untuk industri sebanyak 556 pelanggan, rumah tangga sebanyak 65.302 pelanggan, dan untuk komersil sebanyak 162 pelanggan.

"Terminal LNG teluk Lamong adalah salah satu solusi untuk Jawa timur, dengan terminal itu nantinya juga bisa mengoneksikan ke Jawa tengah," ujarnya.

Turunkan Emisi Karbon, PGN dan PIM Duet Kembangkan Blue Ammonia

Dalam membangun terminal LNG berkapasitas 40 BBTUD itu, PGN bekerja sama dengan dengan PT Pelabuhan Indonesia III. Pembangunan LNG Terminal yang terbagi dalam tiga fase itu ditargetkan bakal beroperasi akhir tahun ini dan rampung keseluruhan pada 2023 mendatang.

“Tahun ini LNG Terminal berkapasitas 40 mmscfd. Diharapkan dapat beroperasi. Total kapasitas 180 mmscfd beroperasi penuh pada 2023 mendatang,” tambah Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama.

Sementara itu, fase kedua adalah pembangunan Terminal pengisian LNG skala kecil menggunakan ISO Tank ukuran 20-40 kaki container untuk mendistribusikan gas alam cair di luar sistem pipa ataupun menggunakan truk. Sedangkan fase ketiga, yakni pembangunan tangki LNG permanen ukuran 50 ribu cubic meter (cbm) dan dapat ditingkatkan hingga 180 ribu cbm.

Dia menambahkan, Terminal LNG itu sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gas di Jawa Timur. Keberadaan Terminal LNG di Teluk Lamong itu, diharapkan jadi langkah antisipatif jika ada kendala terkait pasokan gas bumi di Jatim.

"Karena, selama ini pasokan gas di Jatim hanya mengandalkan sumur gas Kontrak Kerja Sama minyak dan gas di sekitar wilayah tersebut," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya