Saling Serang, Trump Sebut Ketua DPR AS Politisi 'Kelas Tiga'
- Twitter.com/@realDonaldTrump
VIVA – Anggota kongres Partai Demokrat keluar dari pertemuan tentang kebijakan Amerika Serikat soal Suriah yang digelar di Gedung Putih. Hal ini setelah Presiden Donald Trump menyerang Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Nancy Pelosi, sebagai 'politisi kelas tiga'.
Salah satu anggota Demokrat yang menghadiri pertemuan itu, Pemimpin Senat Minoritas Chuck Schumer, mengatakan Trump telah mengeluarkan kecaman buruk terhadap mereka, sementara Pelosi mengatakan presiden telah mengalami 'kehancuran'.
Insiden ini adalah sebuah tanda terbaru dari hubungan yang memburuk secara dramatis antara Trump dan Pelosi, sejak dia meluncurkan penyelidikan pemakzulan terhadap Trump bulan lalu.
"Dia (Trump) menghina, terutama kepada ketua DPR. Dia menyebutnya (Pelosi) sebagai politisi kelas tiga," kata Schumer setelah mereka tiba-tiba meninggalkan pertemuan di Gedung Putih, yang membahas penarikan pasukan AS dari Suriah utara yang kontroversial.
Pelosi mengatakan Trump tampaknya 'sangat terguncang' dengan suara bipartisan di DPR, yang mengecam penarikan pasukan Amerika Serikat di Suriah. Para kritikus menilai langkah yang dilakukan Trump itu memberikan 'lampu hijau' kepada Turki untuk menyerang Suriah utara dan menyerang milisi Kurdi.
Anggota Kongres lainnya, Steny Hoyer, mengatakan ia dan lainnya sangat tersinggung dengan perlakuan Trump terhadap Pelosi. Dia mengaku khawatir dengan intensitas konfrontasi Gedung Putih.
"Saya sudah banyak, banyak, banyak mendatangi pertemuan seperti ini. Belum pernah saya melihat seorang presiden memperlakukan dengan tidak hormat suatu lembaga yang setara di pemerintah Amerika Serikat," ungkap Hoyer.
Juru bicara Trump, Stephanie Grisham, menolak versi yang diungkapkan Demokrat. Menurutnya, presiden telah mengukur dan menentukan, selain itu keluarnya Pelosi dan para anggota kongres tidaklah mengejutkan.
Anggota parlemen dari Partai Republik, Kevin McCarthy, juga menuduh Pelosi telah menyerang dan menunjukkan perilaku tidak pantas sebagai pembicara.
Pertemuan ini merupakan pertemuan tatap muka pertama antara Trump dan Pelosi sejak pernyataannya pada 24 September lalu yang mengumumkan penyelidikan pemakzulan Trump.v