RI-Amerika Latin dan Karabia Hasilkan Komitmen Investasi Rp70 Triliun
- Dok. Kementerian Luar Negeri
VIVA – Pemerintah Indonesia siap meningkatkan hubungan ekonomi dengan kawasan Amerika Latin dan Karibia. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri RI, Abdurrachman M. Fachir dalam Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia.
"Inisiatif mengadakan forum INA-LAC adalah untuk mencoba memitigasi berbagai tantangan seperti jarak geografis, konektivitas serta hambatan tarif dan non-tarif, serta meningkatkan kesadaran masyarakat," kata Fachir seperti dikutip dari keterangan pers Kemlu RI, Rabu 16 Oktober 2019.
Kawasan Amerika Latin dan Karibia mempunyai potensi ekonomi besar, dengan populasi sekitar 630 juta jiwa dan GDP total sebesar US$5,78 triliun, pada 2018. Namun, total perdagangan RI dengan kawasan itu baru sebesar 0,35 persen dari total perdagangan Amerika Latin dan Karibia dengan dunia.
"Untuk itu peningkatan hubungan ekonomi Indonesia dengan Amlatkar sangat penting untuk diupayakan di tengah situasi ekonomi global yang sangat dinamis," ungkap Fachir.
Forum INA-LAC berhasil menghasilkan komitmen investasi di bidang pertambangan senilai US$5 miliar atau setara dengan Rp70 triliun untuk periode lima tahun ke depan.Â
Selain itu juga dicatat adanya potensi kesepakatan dagang senilai Rp463 miliar di sektor kecantikan, makanan dan minuman, suku cadang, produk karet dan furnitur.
Selain itu, forum ini juga menghasilkan beberapa kesepakatan seperti kerja sama fasilitasi ekspor impor antara Bank Exim Indonesia dengan Bancoldex Kolombia dan dimulainya dialog menuju pembentukan perjanjian perdagangan RI-Mercosur.
Pencapaian dalam INA-LAC juga menjadi wujud komitmen hubungan baik Indonesia dengan kawasan Amlatkar dalam kerja sama ekonomi yang konkret dan saling menguntungkan. Hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor dengan pasar non-tradisional Indonesia.