Banyak Warga Australia Khawatir Sewaktu-waktu Bisa jadi Pengangguran
- abc
Foto: supplied
Tapi menjadi sopir bus malah menjadi pilihan Rita Gunawan, asal Indonesia, yang bersama suaminya, Edwin Kusuma, bekerja dengan untuk perusahaan transportasi di Sydney.
Ia merasa dengan menjadi sopir bus tanpa jam kerja lebih memiliki banyak waktu luang dengan keluarganya.
"Kami ada waktu untuk mengurus keperluan keluarga, seperti mengantar anak atau orangtua ke dokter, menghadiri kegiatan sekolah anak di siang hari dan mengantar orangtua belanja."
Rita pindah ke Australia di tahun 2010 dan sebelumnya ia bekerja sebagai kepala keuangan di perusahaan distributor listrik di Jakarta.
Ada sejumlah warga Indonesia yang menjadi sopir bis di Australia dengan pendapatan yang cukup besar, meski kadang pekerjaan mereka dianggap "remeh" oleh teman dan keluarganya sendiri di Indonesia.
Wade dan Eboni Cattley memanfaatkan waktu untuk bersama-sama saat bekerja di malam hari mengantarkan pesanan makanan.
ABC News: Mridula Amin