Ada Palapa Ring, Pemerintah Yakin Sektor Ekonomi Ini Terdongkrak
- Dokumen TNI
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan dampak ekonomi dari pembangunan Palapa Ring di Indonesia. Presiden Joko Widodo pun telah meresmikan pengoperasian Palapa Ring di Indonesia sebagai tanda sudah tersambungnya infrastruktur internet berkecepatan tinggi ke 514 Kabupaten/Kota.Â
Menurut Darmin, Palapa Ring atau biasa disebut 'Tol Langit' itu akan bermanfaat besar bagi ekonomi Indonesia. Khususnya di daerah-daerah yang belum tersentuh oleh internet berkecepatan tinggi, karena akan mendorong sektor pariwisata dan logistik.Â
"Kalau di Jakarta mungkin dari dulu juga sudah jalan, tapi ke daerah itu sama sekali masih sangat lambat. Tapi dengan itu, sebenarnya, yang kita anggap akan besar dampaknya, bukan hanya pariwisata, tapi logistik, pakai IT dia," ujar Darmin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 14 Oktober 2019.Â
Logistik yang dimaksud Darmin adalah, bagaimana pengusaha logistik akan dimudahkan dengan sistem internet yang sudah canggih itu. Dia yakin sistem informasi dan teknologi yang canggih bermanfaat besar bagi ekonomi Indonesia. Â
"Walaupun masih belum big data, tapi dengan infrastruktur IT yang sudah begitu bagus, itu kalau kita bisa manfaatnya bukan hanya pariwisata, terutama logistik, itu akan banyak membantu," jelas Darmin.Â
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, dengan beroperasinya Palapa Ring di Indonesia, akan tersedia internet berkecepatan tinggi ke 514 Kabupaten/Kota di Indonesia.Â
Dia berterima kasih dengan ide atau konsep pembiayaan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) khususnya availability payment yang didorong oleh Kepala Bapenas Bambang Brodjonegoro dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Â Â
"Karena infrastruktur kita sudah ketinggalan di belakang Singapura, Thailand dan Malaysia," tambahnya.
Aburizal Bakrie Sebut Dunia Usaha Sekarang Banyak Kepentingan Politik
Pendiri Yayasan Dana Darma Pancasila, Aburizal Bakrie atau akrab disapa Ical mengatakan dunia usaha pada masa sekarang banyak kepentingan politik yang membentuk keberhasi
