Kurdi Klaim bakal Dibantu Militer Suriah untuk Hadapi Serangan Turki
- bbc
Pasukan Kurdi di Suriah mengatakan militer negara tersebut telah setuju untuk membantu menghadang serangan Turki terhadap mereka. Kantor berita pemerintah Suriah sebelumnya melaporkan bahwa pasukan pemerintah telah dikerahkan ke perbatasan utara.
Langkah ini menyusul keputusan AS untuk menarik semua pasukannya yang tersisa dari wilayah tersebut karena situasi di sana yang "tidak dapat dipertahankan".
Serangan Turki, yang dimulai pada pekan lalu, bertujuan mengusir pasukan Kurdi dari sepanjang wilayah perbatasan.
Daerah-daerah di bawah kendali Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi, sekutu utama AS di Suriah utara, dibombardir selama akhir pekan. Turki telah berhasil menduduki dua kota perbatasan utama.
Puluhan orang tewas dalam serangan, terdiri dari warga sipil dan petempur dari kedua sisi.
Dalam perkembangan terpisah pada Minggu (13/10), petinggi Kurdi mengatakan hampir 800 kerabat anggota ISIS berkewarganegaraan asing melarikan diri dari Ain Issa, sebuah kamp di utara, ketika pertempuran berkecamuk di dekatnya.
Serangan Turki dan penarikan AS telah menimbulkan kemarahan internasional, karena SDF adalah sekutu utama Barat dalam pertempuran melawan ISIS di Suriah.
Tapi Turki memandang kelompok-kelompok Kurdi dalam pasukan tersebut sebagai teroris dan menyatakan ingin mengusir mereka dari "zona aman" yang menjangkau sejauh 30km ke wilayah Suriah.
Turki juga berencana memukimkan kembali lebih dari tiga juta pengungsi Suriah yang saat ini berada di Turki. Banyak dari mereka bukan orang Kurdi. Para pengkritik memperingatkan langkah bisa mengarah pada pembersihan etnis penduduk Kurdi setempat.