Terus Tumbuh, Laba Sarana Multi Infrastruktur Ditopang Tiga Hal Ini

Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad.
Sumber :
  • VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – PT Sarana Multi Infrastruktur atau PT SMI mencatat, dalam rentang dua tahun terakhir telah terjadi pertumbuhan laba perseroan yang terbilang cukup positif. Ada tiga aspek penopang pertumbuhan laba tersebut.

Terlambat Lahir, Jokowi Yakin INA Kejar Ketertinggalan Indonesia

Dia menjelaskan, pada pilar bisnis pembiayaan dan investasi yang menghasilkan komitmen serta outstanding pembiayaan, di mana masing-masingnya mencapai senilai Rp98 triliun dan Rp58,5 triliun, mencerminkan pertumbuhan sebesar 31,7 persen dan 38,4 persen dibandingkan periode yang sama 2018.

"Sementara di pilar bisnis jasa konsultasi, ada enam proyek yang dikerjakan dari Januari hingga September 2019, di mana empat di antaranya adalah Proyek Strategis Nasional," kata Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad, di kawasan Pulau Seribu, Jakarta Utara, Jumat 11 Oktober 2019.

Indonesia-AS Kerja Sama Perkuat Pembiayaan Infrastruktur

"Kemudian di pilar bisnis pengembangan proyek, kami memiliki sembilan jumlah penugasan sampai dengan Agustus 2019," ujarnya.

Pertumbuhan yang terjadi di ketiga pilar bisnis PT SMI semacam itu lah yang diakui Edwin, membuat pihaknya berhasil membukukan laba bersih mencapai total Rp1,53 triliun hingga Desember 2018.

Lima Syarat bagi Pemda Dapat Pinjaman dari PT SMI

"Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibanding Desember 2017, yang hanya mencapai Rp1,26 triliun atau tumbuh 21,3 persen secara year on year," kata Edwin.

Dia menambahkan, selama 10 tahun mendukung percepatan pembangunan infrastruktur Indonesia, PT SMI memiliki fundamental yang cukup kuat untuk tumbuh secara berkelanjutan.

Edwin juga menekankan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk kemajuan bangsa, baik dalam sektor infrastruktur dasar maupun infrastruktur sosial dengan menjadi katalis guna mempercepat pembangunan infrastruktur.

Melalui peran ini, PT SMI akan bertindak tidak hanya sebagai 'enabler' yang menginisiasi masuk ke sektor infrastruktur, yang belum bankable menjadi pionir di pasar dan menciptakan efek crowding in.

"Dalam menjalankan peran, kami juga berfungsi sebagai market maker dalam menjembatani kesenjangan pembiayaan infrastruktur," tutur Edwin.

"Sehingga PT SMI bisa menjadi komplementer, yang akan mendukung upaya perbankan nasional maupun asing, melalui variasi instrumen pembiayaan yang inovatif dan kreatif yang dapat melengkapi produk perbankan itu sendiri," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya