Gedung Putih Menentang Penyelidikan Pemakzulan Donald Trump
- U-Report
VIVA – Gedung Putih menentang penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump. Penasihat Gedung Putih Pat Cipollone menyebut proses tersebut tidak sah dan tidak konstitusional. Pihak Gedung Putih pun menegaskan bahwa presiden maupun pemerintahan tidak akan bekerja sama.
Dalam sebuah surat, Gedung Putih menantang Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi dan ketua tiga panel kongres yang memimpin penyelidikan untuk melanjutkan upaya penggulingan Trump.
"Sederhananya, Anda berusaha untuk membalikkan hasil Pemilu 2016 dan mengambil rakyat Amerika dari presiden yang telah mereka pilih secara bebas," tulis Cipollone, dalam surat delapan halaman.
"Permintaan Anda tidak memiliki dasar konstitusi yang sah. Presiden Trump tidak dapat mengizinkan pemerintahannya untuk berpartisipasi dalam penyelidikan partisan ini, dalam keadaan ini," imbuhnya dilansir Channel News Asia, Rabu 9 Oktober 2019.
Pelosi membalas, menyebut surat itu jelas salah dan menggambarkannya sebagai upaya melanggar hukum untuk menyembunyikan fakta.
"Tuan Presiden, Anda tidak berada di atas hukum. Anda akan dimintai pertanggungjawaban. Upaya terus menerus untuk menyembunyikan penyalahgunaan kekuasaan oleh presiden dari rakyat Amerika akan dianggap sebagai bukti," ujar Pelosi.
Perselisihan ini membuat Washington DC berada dalam krisis konstitusional yang mengarah pada potensi perselisihan di pengadilan, ketika negara itu tengah bersiap untuk pemilihan umum tahun 2020 mendatang.
Selain itu, keberatan utama Gedung Putih adalah fakta bahwa Dewan Perwakilan Rakyat belum mengadakan pemungutan suara resmi untuk memulai penyelidikan pemakzulan.
Pihak Partai Demokrat mengatakan pemungutan suara itu tidak diperlukan karena proses pemakzulan adalah pada tahap paling awal atau setara dengan pengumpulan bukti untuk sebuah dakwaan.
Seperti diketahui Nancy Pelosi secara resmi meluncurkan penyelidikan pemakzulan bulan lalu, setelah terungkap bahwa Trump telah menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah panggilan telepon 25 Juli 2019 lalu. Trump menekan Zelensky untuk menyelidiki Joe Biden, kandidat partai Demokrat terkuat yang akan bersaing dengan Trump pada Pemilu AS 2020.