Kemenhub Revisi Aturan, Tarif Angkutan Penyeberangan Segera Naik 

Kapal ferry di Pelabuhan Merak di Cilegon, Banten, pada Selasa, 12 Juni 2018.
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Kementerian Perhubungan berencana menaikkan tarif angkutan penyeberangan. Saat ini, aturan yang menjadi payung hukumnya sedang dikaji dan dilakukan uji publik. 

Kapal Feri Terbalik di Seosan, Dua Selamat dan Lima Penumpang Hilang

Setidaknya, ada dua aturan yang akan direvisi. Pertama, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 58 Tahun 2003 tentang Mekanisme Penetapan Dan Formulasi Perhitungan Tarif Angkutan Penyeberangan. Kedua, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 30 Tahun 2017 tentang Tarif Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan Lintas Antarprovinsi.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengatakan, masalah ini sudah dibicarakan sejak lama dari asosiasi hingga dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI.

ASDP Indonesia dan Kemenhub Gelar Mudik Gratis Sambut Natal 2024, Simak Syaratnya!

"Rata-rata, 28 persen secara keseluruhan. Kan, ada beberapa lintasan itu dari 10, 20, 30. Jadi, rata-rata 28 persen," kata Budi usai memberikan pengarahan dalam acara uji publik di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Selasa 8 Oktober 2019. 

Dalam aturan yang disiapkan kali ini, dia melanjutkan, pihaknya menyiapkan skema baru dalam penyusunan indikator perhitungan tarif. Draf aturan ini, lanjut dia, sudah disiapkan, tinggal proses pemantapan.

Kemenhub Sediakan Mudik Gratis Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2025

"Skema ini sudah dibuat, saat ini sedang kita uji publik dengan semua operator termasuk juga YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia)," ucapnya. 

Dia menegaskan, aspek daya beli masyarakat tentunya juga menjadi pertimbangan. Selain itu, operator kapal diharapkan bisa meningkatkan aspek keamanan penumpang melalui pemeliharaan, perawatan.

"Harapan saya dengan penyesuaian ini, juga diimbangi perbaikan pada aspek keselamatan, aspek pelayanan terutama dan kenyamanan. Saya harapkan, kalau sudah kayak gini jangan lagi ada didengar penumpang jatuh, mobil jatuh, semua harus diperbaiki," tuturnya. (asp)

Layanan transportasi umum di Bali, Trans Metro Dewata

Pengelolaan Teman Bus di Yogyakarta dan Bali Dialihkan ke Pemda per Januari 2025

Kementerian Perhubungan telah memberikan stimulus berupa subsidi pada layanan Teman Bus di 11 kota.

img_title
VIVA.co.id
2 Januari 2025