Menhub Tegaskan Asing Boleh Ikut Investasi di Proyek Infrastruktur RI

Menteri Perhubungan Budi Karya di kantor BKPM, Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Fikri Halim

VIVA – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengemukakan, pemerintah terbuka dengan investasi asing pada seluruh proyek infrastruktur di Indonesia. Hal itu, merupakan pesan langsung dari Presiden Joko Widodo.

Kantongi Investasi Rp295 Triliun usai Kunjungan 5 Negara, Prabowo Subianto: Alhamdulillah!

Dia menuturkan, ia memang langsung mendapat arahan, agar investasi di sektor perhubungan diperbolehkan dari investor swasta asing.

"Presiden mengatakan, beri kesempatan swasta asing masuk ke investasi sektor perhubungan, membangun infrastruktur dengan begitu banyak," kata Budi dalam dalam acara market sounding proyek KPBU, di kantor BKPM, Jakarta, Senin 7 Oktober 2019. 

Data Kemenhub: Pelita Air Jadi Maskapai yang Berhasil Pertahankan OTP di Atas 90 Persen

Dia menuturkan, skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) adalah sebuah keharusan, selain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang selama ini menjadi stimulus pembangunan infrastruktur Indonesia.

"Indonesia memiliki hampir 1.000 bandara, bayangkan kami take care semuanya. Nah, kita ingin ada kompetisi dan investasi," kata mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu. 

Kemenhub Segera Bangun Pelabuhan di IKN, Lokasinya Dekat KIPP

Budi juga mengungkapkan saat ini, pemerintah sedang melakukan finalisasi proses KPBU untuk proyek Bandara Komodo, Labuan Bajo. Dia mengungkapkan, pemenang lelang proyek KPBU ini adalah konsorsium swasta lokal dan swasta asing.

"Pemenangnya, kemungkinan adalah kolaborasi swasta nasional dan swasta internasional," ucap Budi.

Proyek KPBU, lanjut Budi, sudah dimulai Kementerian Perhubungan melalui proyek Kereta Api Makassar Pare-Pare. Untuk perawatan dan operatornya sarana perhubungan ini juga dimenangkan oleh swasta.

Selain itu, dalam market sounding proyek KPBU Bandara Singkawang, Kalimantan Barat, Budi menekankan, potensi investor dari luar negeri cukup banyak. Karena, Diaspora dari Singkawang juga cukup besar.

"Singkawang memiliki kekhususan, potensi diasporanya begitu banyak. Kalau Singkawang ini menjadi KPBU. itu dari awal. Kami butuh contoh, itu kalau (Bandara) Labuan Bajo finalisasinya, awal (dibangun dulu) di tengah baru masuk KPBU," tuturnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya