Pemerintah Hong Kong Sebut Kini Keselamatan Publik Sudah Terancam
- Video BBC
VIVA – Pemerintah Kota Hong Kong mengatakan keselamatan publik telah terancam sebab ketertiban umum berada di ambang situasi yang sangat berbahaya. Bentrokan besar yang kembali terjadi pada Minggu malam, telah berujung pada penangkapan puluhan orang warga.
Mulanya, ribuan pengunjuk rasa melakukan aksi mereka secara damai melalui pusat kota dengan menggunakan masker penutup wajah, meski terancam akan dihukum penjara selama satu tahun jika menutupi wajah mereka.
Namun demonstrasi memburuk menjadi bentrokan saat malam tiba. Polisi menembakkan gas air mata dan menggunakan tongkat, untuk membubarkan pengunjuk rasa yang melemparkan bom bensin di beberapa lokasi di pusat kota.
Para pengunjuk rasa juga ditangkap dan diseret di bawah undang-undang darurat baru yang mulai berlaku sejak Jumat malam pekan lalu. Diperkirakan malam ini demonstrasi lebih lanjut akan terjadi di berbagai distrik.
Operator kereta Hong Kong, MTR Corp, mengatakan bahwa karena perusakan serius maka sebagian besar stasiun dalam jaringan akan ditutup sementara. Penutupan ini termasuk beberapa stasiun MTR yang sibuk seperti di Admiralty dan Wan Chai.
Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, telah meminta bantuan kekuatan darurat yang terakhir digunakan lebih dari 50 tahun yang lalu, dengan harapan bisa memadamkan protes masyarakat. Namun langkah itu justru memiliki efek sebaliknya dan berujung pada kekerasan selama tiga malam terakhir.
Garnisun militer China di Hong Kong juga telah memperingatkan para pengunjuk rasa bahwa mereka bisa ditangkap karena telah menargetkan barak militer China dengan menggunakan lampu laser.
Sementara itu personel militer China juga mengibarkan bendera kuning dengan peringatan penangkapan yang ditulis dalam huruf besar, sebagai interaksi langsung pertama antara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dengan pengunjuk rasa.