PM Inggris Peringatkan Uni Eropa Tak Ada Lagi Brexit Tertunda

London, Inggris.
Sumber :
  • ibtimes.co.uk

VIVA – Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, memperingatkan Uni Eropa bahwa ia tidak akan lagi menunda Brexit lebih dari tanggal 31 Oktober 2019. Johnson menegaskan, proposal terbaru yang ia ajukan adalah untuk mencapai kesepakatan.

5 Hal yang Harus Diperhatikan saat Memilih Pemimpin Menurut Buya Yahya

Kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron, lewat sebuah panggilan telepon, Johnson menegaskan, Uni Eropa tidak boleh dibujuk dengan keyakinan yang keliru bahwa Inggris akan tetap berada di Uni Eropa, setelah 31 Oktober nanti.

Johnson mengatakan, dia tidak akan meminta penundaan lagi, meskipun anggota Parlemen Inggris mengesahkan undang-undang bulan lalu yang mengharuskan dia untuk mengupayakan penundaan Brexit lainnya, jika PM Inggris gagal mencapai kesepakatan pada akhir pertemuan tingkat tinggi dengan UE pada 18 Oktober mendatang.

Lebanon-Israel Sepakat Akhiri Konflik, Komisi Eropa Sebut berkat "Berkurangnya Pengaruh Hizbullah"

"Undang-undang ini melemahkan negosiasi, tapi jika para pemimpin UE bertaruh bahwa itu tidak akan mencegah kesepakatan. Maka itu, akan menjadi kesalahpahaman bersejarah," kata seorang sumber Downing Street.

"Inggris telah membuat tawaran besar, tetapi sudah waktunya bagi Komisi Eropa, untuk menunjukkan kesediaan untuk berkompromi juga. Jika tidak, Inggris akan keluar tanpa kesepakatan," ujar sumber itu, dilansir Channel News Asia, Senin 7 Oktober 2019.

Pengadilan Domestik Akan Tentukan Sikap Inggris atas Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu

Namun, para pemimpin Eropa cenderung kurang bereaksi terhadap proposal terbaru tersebut. Inggris pun mendesak Uni Eropa, untuk lebih mengintensifkan pembicaraan mengenai proposal tersebut. Sebab, para pemimpin Eropa memperingatkan bahwa mereka harus merevisi rencana dalam beberapa hari untuk menyelesaikan kesepakatan bulan ini.

Proposal terbaru yang diajukan itu berisi tentang bagaimana pengelolaan perbatasan pasca-Brexit antara Irlandia Utara yang berbatasan dengan Inggris, dan sebagian wilayah Irlandia yang menjadi bagian Uni Eropa. (asp)

Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy

Menlu Inggris Blak-blakan Sebut Israel sebagai Kekuatan Penjajah

Menteri Luar Negeri Inggris menyebutkan bahwa Israel memiliki kewajiban hukum sebagai kekuatan penjajah, dan Tel Aviv bertanggung jawab atas kewajiban tersebut.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024