Anindya Bakrie Berbagi Kunci Menjawab Tantangan Dunia Digital
- VIVAnews/Syaefullah
VIVA – Chief Executive Officer (CEO) PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), Anindya Novyan Bakrie mengatakan, tantangan industri media pada era disrupsi digital adalah harus memiliki sekaligus menunjukkan keunikan tersendiri.
"Kita tahu minat dari penonton sudah berubah, mereka ingin konten di mana saja, kapan saja dengan cara apa saja dan juga dari sisi pemasok konten pun sudah berubah. Bahkan penonton pun menjadi pemasok konten," kata Anindya Bakrie di acara “The Evalution Media Creation” di JCC Jakarta pada Minggu, 6 Oktober 2019.
Oleh karena itu, menurut Anindya, tantangan bagi grup VIVA tak lain adalah bagaimana membuat konten yang original, yang menjadikan perusahaan media tersebut bisa lebih maju dari waktu ke waktu.
"Kita di VIVA ini akan menjual mimpi, harapan supaya bisa menjadi champions dan heroes. Contoh kita buat suatu program namanya One Pride," ujarnya.
"Lalu, One Prix bisa kita menjadikan balap motor yang enggak kalah dengan Michael Doohan zaman dulu atau Valentino Rossi. Lalu, juga Bumi Langit dengan adanya Gundala yang sangat sukses, Godam dan lain lain," kata Anindya.
Oleh karena itu, menurut Anindya, yang juga tak bisa diabaikan adalah perlunya kehadiran human capacity di Indonesia. Dengan demikian, maka akan selalu ada ide yang perlu diikuti dengan model bisnis yang tepat.
"Karena pasarnya ada, yang beli ada, tapi yang membuat itu tidak segampang seperti kita berharap," katanya.
Anindya juga membeberkan kunci agar sukses dalam persaingan bisnis media.
"Kolaborasi perusahaan-perusahaan kecil antara pemain media dan juga pemasok konten. Itu lah yang menjadi kunci untuk menyiasati supaya kita bisa bersaing," ujarnya.