Skandal Peretasan Telepon, Pangeran Harry Tuntut Tiga Tabloid Inggris
- bbc
Pangeran Harry telah melayangkan tuntutan hukum terhadap pemilik tabloid the Sun , the News of the World yang kini sudah tutup, dan the Daily Mirror terkait dugaan peretasan telepon.
Pihak Istana Buckingham membenarkan bahwa dokumen-dokumen soal tuduhan peretasan pesan-pesan suara pada ponsel telah dilayangkan ke pengadilan.
Juru bicara News Group Newspapers (NGN) - penerbit the Sun dan the News of The World - berkata: "Kami mengonfirmasi klaim telah dikeluarkan oleh Duke of Sussex."
BBC mengetahui bahwa tuntutan Pangeran Harry terhadap NGN terkait peristiwa yang diduga terjadi sebelum 2010, namun tuntutan terhadap the Daily Mirror belum jelas lini masanya.
Sebuah sumber di Reach, yang memiliki the Mirror , mengatakan kepada kantor berita Press Association bahwa mereka tahu tuntutan hukum telah dilayangkan namun belum menerimanya sehingga tidak bisa berkomentar lebih jauh.
Jonny Dymond selaku koresponden BBC yang khusus meliput Kerajaan Inggris, melaporkan bahwa beredar asumsi tuntutan hukum Pangeran Harry dilayangkan terkait skandal peretasan telepon pada awal 2000.
Apa yang dimaksud dengan skandal peretasan telepon?
Tabloid News of the World dituduh melakukan peretasan telepon yang berujung pada penutupan tabloid itu pada 2011 dan persidangan selama delapan bulan.
Akibat tuduhan itu, Clive Goodman—yang pada masa itu menjabat sebagai redaktur peliputan Kerajaan Inggris di News of the World —serta penyelidik swasta bernama Glenn Mulcaire dinyatakan bersalah karena meretas pesan suara ponsel untuk abdi dalam kerajaan. Keduanya kemudian dipenjara.
Dalam pengadilan terungkap bahwa sejumlah wartawan meretas pesan-pesan suara telepon para selebritas kemudian menggunakan informasi itu untuk menulis artikel.
Pangeran Harry, Pangeran William, dan Kate Middleton masuk dalam daftar korban yang dibeberkan pada persidangan 2011 lalu.
Penyelidikan terpisah lantas digelar dan seorang jurnalis belakangan mengaku bersalah meretas telepon di News of the World dan the Sunday Mirror .
Hakim pengadilan menyatakan peretasan telepon pada tabloid tersebut "menyebar luas".
Kedua tabloid kemudian sepakat membayar biaya hukum dan kesepakatan di luar sidang hampir £500 juta untuk para korban peretasan.
Tuntutan Pangeran Harry mengemuka beberapa hari setelah dirinya menuding tabloid-tabloid Inggris melakukan "propaganda tanpa henti" saat mengumumkan langkah hukum yang ditempuh istrinya, Duchess of Sussex, Meghan Markle, terhadap Mail on Sunday karena media Inggris tersebut secara ilegal menerbitkan salah satu surat pribadinya.
Pangeran Harry mengatakan: "Saya telah kehilangan ibu saya dan sekarang saya menyaksikan istri saya menjadi korban kekuatan besar yang sama."
Putri Diana - ibunda Harry - meninggal dunia pada tahun 1997 ketika mobil yang ditumpanginya menabrak dinding terowongan, sementara dikejar para fotografer yang menggunakan sepeda motor di Paris.
"Saya telah melihat apa yang terjadi ketika seseorang yang saya cintai dijadikan komoditas sehingga mereka tidak lagi diperlakukan seperti manusia," ujarnya.
Duchess of Sussex baru-baru ini mengajukan tuntutan terhadap tabloid the Mail on Sunday. - AFP
`Di risak bertahun-tahun`
Brian Cathcart, salah satu pendiri Hacked Off, kelompok yang mewakili korban peretasan, mengatakan kepada BBC News bahwa langkah Pangeran Harry "menggambarkan seberapa jauh pasangan itu telah didorong-dorong".
"Selama bertahun-tahun keluarga kerajaan telah menjadi tangkapan gratis untuk pers. Pria ini sudah sangat menderita akibat perlakuan itu—kita semua tahu yang terjadi pada ibunya."
Dia menambahkan: "Saya pikir kita sudah beralih dari pemikiran bahwa selebritas tidak berhak punya privasi. Duke dan Duchess perlu menarik garis, mereka sudah dirisak selama bertahun-tahun."
Awal tahun ini, Hacked Off memprediksi dua penerbit tabloid itu bisa menghadapi ancaman hingga £1 miliar.
Puluhan selebritas telah mencapai kesepakatan dengan the Mirror di luar sidang, termasuk aktor Hugh Grant.
Adapun Sir Elton John, Elizabeth Hurley, dan Heather Mills bersepakat dengan News Group Newspapers awal tahun ini.
Paul Connew, mantan asisten redaktur the News of the World dan the Sunday Mirror, mengatakan kepada BBC bahwa Pangeran Harry "bersungguh-sungguh menyerang pers populer" dalam melayangkan tuntutan atas "tuduhan 15 tahun lalu"
Connew berpendapat Pangeran Harry mengajukan tuntutan menyusul "pernyataan yang cenderung berlebihan awal pekan ini dengan menyerang pers secara keseluruhan".
Dia menambahkan, "Pangeran William lebih dewasa bersikap mengenai pers dan saya kira Pangeran Harry akan menyesali ini dalam jangka panjang."
Mark Stephens selaku pengacara media mengatakan keluarga kerajaan "jarang" mengambil langkah hukum karena bisa menjadi "strategi berisiko tinggi".
Kepada BBC, Stephens menekankan bahwa proses pembukaan informasi dalam langkah hukum antara pengacara dan keluarga kerajaan bisa membawa mereka "ke tempat yang mereka tidak inginkan".
"Jadi ini strategi berisiko tinggi karena banyak hal di luar kendali mereka. Ini juga strategi berisiko tinggi untuk para redaktur yang juga harus memberikan bukti."