Film Joker jadi Masalah Keamanan di Amerika Serikat, Kok Bisa?
- bbc
Phoenix sebagai pemeran Joker lah yang sebenarnya semakin meningkatkan kontroversi. Ia dikenal sebagai aktor yang suka melakukan pendekatan mendalam terhadap karakter yang dimainkannya, dan jika dilihat dari trailernya ia memerankan tokoh tersebut dengan baik.
Kekaguman sebagian orang terhadap tokoh-tokoh "bandit" seperti The Joker atau Darth Vader dalam film Star Wars juga menjadi bahan perbincangan.
Apakah kita semua menyukai tokoh penjahat? - Getty Images
"Kami memahami godaan. Sebagian dari kita akan senang membayangkan apa yang akan kita lakukan jika tidak dibatasi," kata psikolog Travis Langley, kepada stasiun radio Amerika KOA.
Langley adalah penulis buku The Joker Psychology - Evil Clowns and The Women Who Love Them sekaligus seseorang yang gemar membahas kejiwaan karakter-karakter fantasi.
"Para penjahat menggerakkan cerita-cerita semacam ini, karena pahlawan adalah karakter reaktif - mereka bereaksi terhadap sesuatu yang telah dilakukan penjahat. Ketika mereka proaktif, orang cenderung melihat mereka sebagai penjaga."
Publisitas negatif Joker tidak dipengaruhi oleh apa yang terjadi sebelumnya ketika karakter tersebut juga sempat digambarkan dalam film yang lain.
Heath Ledger, yang memerankan Joker dalam film The Dark Knight (2008), meninggal karena overdosis obat tak lama setelah filmnya dirilis.
Ledger memerankan karakter itu dengan kuat sampai-sampai diganjar penghargaan anumerta Oscar untuk Aktor Pendukung Terbaik pada tahun 2009 - sebuah penghargaan unik untuk film-film superhero.
Kematian Heath Ledger yang terlalu cepat pada tahun 2008 bahkan menciptakan rumor mistik di seputar film The Joker. - Getty Images
Sayangnya, kematiannya yang terlalu cepat juga menimbulkan desas-desus bahwa aktor Australia itu "dihantui oleh karakter itu".
Ini diperkuat dengan pendapat aktor Jack Nicholson - yang memerankan Joker dalam film Batman tahun 1989.