Film Joker jadi Masalah Keamanan di Amerika Serikat, Kok Bisa?
- bbc
Di beberapa kota Amerika lainnya, sejumlah bioskop melarang para penonton mengenakan topeng, mengecat wajah atau memakai kostum, yang biasanya dilakukan saat peluncuran film-film superhero.
Keprihatinan
Film Joker mengisahkan tentang Arthur Fleck, seorang komedian yang mengalami gangguan mental yang akhirnya melakukan tindakan kriminal.
Menurut ulasan pers pertama, film ini dibumbui dengan adegan kekerasan realistis.
Beberapa kritikus film di AS menuduh sang sutradara film, Todd Phillips terlalu mengagungkan narasi Fleck.
Richard Lawson, dari majalah Vanity Fair , menulis bahwa film tersebut "mungkin merupakan propaganda yang tidak bertanggung jawab untuk orang-orang yang memang patologis".
"Apa film Joker ini untuk memuji-muji atau menakut-nakuti seseorang? Atau, tidak ada bedanya sama sekali?" tanya Lawson.
Phoenix (kiri) dan Phillips membela film mereka yang memenangkan penghargaan di Festival Venice. - Getty Images
Sutradara Todd Phillips maupun aktor Joaquin Phoenix yang bermain sebagai pemeran utama dalam film ini tidak sepakat dengan beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa Joker mengagungkan kekerasan.
Ia mengatakan "terkejut" dengan kontroversi yang beredar.
"Film ini mengangkat soal kurangnya rasa cinta, trauma masa kecil dan kasih sayang di dunia. Saya pikir orang-orang bisa menangkap pesan itu," tutur Phillips dalam wawancara promo film pekan lalu.
"Bagi saya, seni memang seharusnya rumit. Jika Anda ingin seni yang tidak rumit, Anda mungkin cocok belajar kaligrafi."