Paspor Terkuat Dunia Ada di Asia, Indonesia?
- Henley Passport Index
VIVA – Henley Passport Index mengeluarkan daftar terbaru paspor terkuat di dunia pada kuartal keempat 2019. Dua negara Asia, Singapura dan Jepang, masih kokoh berada di posisi pertama. Kedua negara mengantongi skor tertinggi karena bebas visa di 190 negara saat kedatangan dari maksimum 227. Lantas di mana posisi Indonesia?
Dikutip dari rilis HPI yang dimuat di www.henleypassportindex.com, dua negara ini berhasil menggeser dominasi negara Eropa dan Amerika Serikat sejak 2018 lalu. Negara-negara Eropa harus puas berada di bawah Singapura dan Jepang.
Di peringkat kedua paspor terkuat dunia dari data HPI yang dirilis 1 Oktober 2019 terdapat tiga negara, yakni Finlandia, Jerman dan Korea Selatan dengan skor 188.
Sedangkan di posisi ketiga ada Denmark, Italia dan Luxemburg yang membebaskan visa untuk 187 negara. Di nomor empat terdapat Prancis, Spanyol dan Swedia dengan skor 186. Dan, di peringkat kelima ada Australia, Belanda, dan Portugal dengan skor 185.
Peringkat keenam ada delapan negara termasuk Inggris dan Amerika Serikat - posisi terendah yang dimiliki kedua negara sejak 2010 dan penurunan yang signifikan dari peringkat pertama mereka di tahun 2014 -. Di peringkat ini juga ada Belgia, Kanada, Yunani, Irlandia, Norwegia, dan Swiss yang mengantongi skor 184.
Menyusul peringkat ketujuh ada dua negara dengan skor 183 yakni Republik Ceko dan Malta. Di posisi kedelapan ada Selandia Baru dengan skor 182.
Selanjutnya di peringkat sembilan ada tiga negara dengan skor 181, yakni Australia, Lithuania dan Slovakia. Adapun posisi kesepuluh terdapat Hungaria, Iceland, Latvia dan Slovenia dengan skor 180.
Posisi top 10 ini tetap relatif stabil sejak pembaruan terakhir pada bulan Juli. Namun ada beberapa perubahan mencolok. Yang paling dramatis, UEA naik lima tempat selama tiga bulan terakhir setelah mendapatkan akses bebas visa ke sejumlah negara Afrika, termasuk Afrika Selatan, dan sekarang duduk di posisi ke-15. Pemegang paspor UEA kini dapat mengakses 172 tujuan tanpa visa sebelumnya.
Indonesia sendiri untuk HPI berada di posisi ke-73 bersama Zambia dengan skor 70.
Untuk paspor terlemah, HPI merilis Afghanistan di peringkat buncit (107), dengan skor 25. Di posisi 106 dengan skor 27 ada Irak. Peringkat 105 dengan skor 29 tercatat Suriah. Pakistan dan Somalia ada di posisi 104 dengan skor 31, dan Yaman di posisi 103 dengan skor 33.
Kepala Henley & Partners, Christian H Kaelindan menuturkan, ada korelasi kuat antara kebebasan visa dan manfaat lainnya seperti kebebasan bisnis dan investasi, independensi peradilan, kesehatan fiskal, dan hak properti.
Salah satu contoh mencolok dari korelasi positif ini adalah Singapura, yang menempati peringkat tertinggi di hampir semua indikator ekonomi dan memegang posisi teratas pada Henley Passport Index.
Sekadar diketahui pemeringkatan yang dilakukan HPI merujuk pada data eksklusif dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) yang mengelola basis data informasi perjalanan terbesar dan paling akurat di dunia. Data tersebut kemudian diolah di Departemen Penelitian Henley & Partners.