Strategi LinkAja Bersaing dengan Gopay hingga OVO
- Twitter.com/@linkaja
VIVA – Direktur Utama PT Finarya yang merupakan induk dari platform LinkAja, Danu Wicaksana mengatakan, hingga saat ini total jumlah pengguna aplikasi LinkAja sudah mencapai 32 juta pengguna terdaftar di seluruh Indonesia.
Namun, Danu mengakui jika persentase pasar pengguna LinkAja, khususnya di wilayah Jabodetabek, memang tidak terlalu besar. Apabila dibandingkan dengan platform sejenis lainnya seperti Gopay dan OVO.
"Memang uniknya, kami itu di Jabodetabek cuma 23 persen sampai 25 persen," kata Danu di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin 30 September 2019.
Meskipun persentase pasar dari para platform fintech semacam itu memang selalu berubah tiap bulannya, Danu memastikan bahwa dari aspek keterjangkauan dan penyebaran pasar, LinkAja diyakininya masih lebih unggul dibandingkan para pesaingnya.
Misalnya seperti di wilayah Maluku dan Papua, di mana persentase pasarnya masih bisa berkisar antara 8 persen sampai 10 persen.
"Di Sumatera kita itu totalnya sampai 22 persen. Walaupun tiap bulan pasti beda, tapi kita benar-benar tersebar di mana-mana di seluruh Indonesia," ujar Danu.
Mengenai besarnya potensi pengguna LinkAja apabila mengacu pada total jumlah nasabah dari bank-bank Himbara, Danu pun tak membantah hal tersebut. Namun, masih terdapatnya sejumlah kendala mendasar dalam upaya-upaya peningkatannya.
Hal itu, menurutnya, memang menjadi salah satu pekerjaan rumah dan fokus utama bagi pihaknya, demi menyasar calon konsumen yang tendensinya masih belum bankable. Lalu, berada di wilayah-wilayah di luar kota besar yang ada di Indonesia.
"Banyak sih (kendalanya). Pertama pasti soal edukasi. Lalu soal internet juga harus diakui masih kurang. Karena kita tujuannya bukan menyasar masyarakat yang sudah bankabel dan ada di kota-kota besar. Tapi kita justru menyasar yang di luar sana nih," ujarnya.