Kereta Api Makin Diminati, Menhub Budi Ingatkan KAI Genjot Inovasi
- Fikri Halim/VIVAnews.
VIVA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya mengapresiasi perkembangan moda transportasi kereta api yang terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
Hal tersebut diutarakan Budi Karya di sela perayaan HUT PT KAI ke 74 di Pusdiklat Ir H Djuanda Kereta Api Indonesia (KAI) Jalan Laswi Kota Bandung, Jawa Barat.
“Saya ucapkan selamat atas pelayanan yang baik. Indonesia ingin menjadikan kereta api angkutan utama, baik di perkotaan maupun antarkota, oleh karenanya insan-insan kereta api harus meningkatkan kualitasnya,” ujar Budi Karya, Sabtu 28 September 2019.
Menurutnya, minat masyarakat menggunakan layanan kereta api terus meningkat. Salah satu indikatornya yaitu jumlah penumpang dari Jakarta menuju Bandung dan Surabaya berangsur tinggi per harinya.
“Karena ekspektasi masyarakat terhadap kereta api tinggi sekali, kita lihat di Jakarta ada 1,2 juta orang tiap hari,” katanya.
Bahkan, adanya kereta cepat dari Jakarta yang ditargetkan beroperasi pada 2023 dinilai menjadi dambaan masyarakat. Karenanya proyek tersebut sedang dikebut pemerintah saat ini.
“Sekarang Jakarta - Bandung, Jakarta - Surabaya, orang mendambakan kereta api yang luar biasa, ini harus dipertahankan,” katanya.
Dengan inovasi tersebut, Budi mengimbau para petugas PT KAI untuk tidak terjebak dalam zona nyaman.
“Yang diapresiasi ini harus ditingkatkan, jadi inovasi dilakukan sehingga masyarakat mendapat suatu layanan, yang mau eksklusif ada, ekonomis ada dan ini dipikirkan,” terangnya.
Tidak hanya itu, dalam pengembangan layanan ini pihaknya mengimbau agar menitik tumpukan dengan skema Transit Oriented Development (TOD), atau pengembangan yang terintegerasi dengan moda transportasi lainnya.
“Sekarang kita kenal TOD, gunakan itu sebagai suatu tempat yang menarik sehingga anak-anak senang, keluarga senang dan menggunakan kereta api sebagai angkutan pertama,” katanya.
Bahkan, Budi menekankan salah satu bentuk inovasi yaitu mengubah kereta zaman dulu menjadi kereta utama dengan layanan lengkap dengan kapasitas 40 orang di Bandung, diterapkan di kota-kota khusus.
“Ini sebenarnya kereta yang sudah enggak dipakai, kereta yang lama yang sudah secara teknis enggak dipakai. Jadi inovasinya barang enggak dipakai tapi dipakai, jadi barang eksklusif, ini suatu kreativitas inovasi yang baik. Bahkan saya mengusulkan di kota-kota khusus seperti Yogyakarta - Solo begini tapi desain interiornya lebih tradisional lagi,” katanya.
Dalam perubahan layanannya, PT KAI memberlakukan fitur KA lokal, reduksi, pembatalan, dan perubahan jadwal di aplikasi KAI Access, peluncuran KA Luxury 2, penambahan frekuensi dan rute baru serta pengembangan stasiun.
Selama periode Januari-Agustus 2019, KAI telah mengantarkan 283,5 juta penumpang, naik 1 persen dari periode yang sama di tahun 2018 yaitu 279,6 juta penumpang. Sedangkan untuk angkutan barang KAI telah mengangkut 30,9 juta ton barang, naik 5 persen dari periode yang sama di tahun 2018 yaitu 29,5 juta ton barang.
“Memang tidak mudah untuk mewujudkannya, tapi dengan sinergi dari berbagai pihak demi misi yang mulia, KAI yakin Indonesia Maju akan terwujud,” tambah Direktur Utama KAI Edi Sukmoro.