Perempuan Indonesia Berlayar dari Inggris ke Portugal Teliti Plastik
- bbc
Sampah plastik isu perempuan
eXXpedition dijadwalkan mulai berlayar pada 7 Oktober 2019 dari pelabuhan Plymouth, Inggris dengan menggunakan kapal bernama Travel Edge berukuran 73 kaki dengan dua tiang, dilengkapi mesin, di samping tenaga angin dan sinar matahari.
Proyek senilai US$4 juta atau Rp56 miliar ini dibiayai awak kapal dan sejumlah sponsor. Salah satu hal yang menarik dari ekspedisi ini adalah 300 orang yang terlibat berjenis kelamin perempuan dengan rentang umur 18-72 tahun.
Mengapa hal ini dilakukan? Salah satunya adalah karena perempuan merupakan korban dari sampah plastik dan pengaruhnya diwariskan ke keturunannya.
"Ketika kami memutuskan melakukan proyek yang anggota seluruhnya perempuan pada tahun 2014 adalah karena penelitian yang saya lakukan bahwa plastik menjadi bagian sangat kecil yang kemudian masuk ke dalam makanan," kata Emily Penn, salah satu pendiri dan direktur misi eXXpedition kepada Nuraki Aziz yang melaporkan untuk BBC Indonesia.
"Ketika saya melakukan tes darah, menguji 35 bahan kimia yang dilarang karena beracun, ternyata saya memiliki 29 bahan beracun ini di darah saya," sambungnya.
"Mereka meniru hormon dan berhenti menyampaikan pesan kimiawi ke seluruh tubuh. Sebagai perempuan, memiliki bahan kimia ini saat hamil sangatlah buruk dan kami bisa mewariskannya ke anak-anak kami. Ini adalah isu yang sangat terpusat pada perempuan," Emily menjelaskan lebih jauh.