Soal Karhutla, PM Mahathir Akui Tak Bisa Salahkan Indonesia

Presiden Joko Widodo dan PM Malaysia Mahathir Mohamad.
Sumber :
  • Setkab.go.id/Deny S/Humas

VIVA – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengkritik sistem internasional yang sedemikian rupa, namun tidak bisa memaksa Indonesia untuk menangani kebakaran hutan. Mahathir menyamakan kebakaran hutan di Indonesia dengan yang terjadi di Brasil.

77,11 Hektare Lahan di Palangka Raya Terbakar dalam 10 Bulan, BPBD Ingatkan Kejadian Tahun 2015

"Anda bisa menyalahkan Indonesia. Anda bisa mengkritik mereka, tetapi kebakaran itu akan terus ada," kata Mahathir, dalam Forum Pemimpin Dunia di Universitas Colombia. Mahathir berada di New York sebagai bagian dari rangkaian kunjungannya menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa.

Dalam diskusi tersebut, Mahathir ditanyai apakah ada tindakan yang lebih kuat seperti sanksi ekonomi atau peran komunitas internasional yang lebih kuat mendesak Indonesia, untuk mengatasi masalah kabut asap tersebut.

Penanganan Karhutla di Sumsel Efektif, Jumlah Hotspot Terus Berkurang

"Seperti yang Anda ketahui, dalam kebakaran hutan Brasil, presidennya percaya pembakaran hutan lebih banyak untuk kegiatan pertanian dan belum ada yang menghentikannya. Jadi saya pikir, sistem tidak memungkinkan kita untuk ikut campur dalam urusan internal negara lain," ujar Mahathir.

Dia mencatat bahwa akan tiba saatnya kebakaran hutan akan menjadi begitu parah, sehingga seluruh dunia akan diselimuti oleh kabut asap.

Viral Banyak Ular Gede Hangus Terbakar di Gunung Sindur Bogor

"Pada waktu itu saya pikir PBB dapat mengatakan, yah, ini bukan masalah nasional, ini bukan urusan nasional lagi, ini adalah masalah bagi dunia untuk diselesaikan dan bahwa dunia harus menggunakan haknya untuk mengambil tindakan," kata dia.

"Jika kita memiliki kerangka berpikir itu, maka kita dapat melakukan sesuatu ketika seseorang menolak menerima bantuan untuk memadamkan api, misalnya," tuturnya, diberitakan Channel News Asia, Kamis 26 September 2019.

Malaysia yang terdampak kabut asap kebakaran hutan Indonesia dalam beberapa pekan terakhir telah mengatakan siap untuk membantu dalam upaya memadamkan kebakaran. Namun, tawaran tersebut tidak diterima.

Tawaran itu dibuat melalui surat yang ditulis oleh Yeo Bee Yin, menteri Energi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI serta Kedutaan Besar RI di Malaysia.

Kamis pekan lalu, Mahathir mengatakan ingin bertanya kepada Presiden Joko Widodo mengapa Indonesia menolak bantuan Malaysia untuk memerangi kebakaran hutan.

"Saya ingin bertanya 'Mengapa Anda tidak ingin menerima bantuan?', tapi saya belum melakukannya," ujar Mahathir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya