Kantor DPRD Sumbar yang DIbangun dengan Uang Rakyat Dirusak
- bbc
Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat mengalami kerusakan setelah sejumlah mahasiswa menerobos masuk dalam aksi demonstrasi di Padang, pada Rabu (25/09).
Di hampir semua ruangan yang ada di gedung tersebut, kaca-kaca dipecahkan, kursi-kursi dirusak, serta tembok diwarnai grafiti dengan kata-kata makian terhadap anggota dewan. Ada pula kalimat kecaman atas pengesahan revisi Undang-undang KPK.
Aksi mahasiswa dari berbagai universitas di Sumatera Barat ini diawali dengan pembacaan orasi berisi penolakan RKUHP, penolakan revisi UU KPK, penuntasan masalah kabut asap, dan tindak lanjut kriminalisasi mahasiswa di sejumlah daerah.
"Kita ingin DPRD Sumbar bisa menjadi corong ke DPR untuk masalah ini. Aspirasi ini kami sampaikan agar polemik yang terjadi karena empat permasalahan tersebut tidak berlarut-larut," kata Ibrahim, salah seorang mahasiswa peserta aksi, kepada wartawan di Padang, Agus Embun, yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
Dia tidak menjelaskan mengapa rekan-rekannya melakukan aksi vandalisme di kantor DPRD Sumbar.
Menanggapi perusakan di kantor DPRD Sumbar, Firdaus selaku anggota DPRD Sumbar dari fraksi PKB mengaku sangat menyayangkan mengingat itu adalah fasilitas negara yang dibeli dengan uang rakyat.
"Jadi tetap rakyat yang dirugikan. Ini bukan budaya aksi mahasiswa Sumbar. Kita merasa prihatin dan sangat terkejut dengan aksi ini," ujarnya.