BEI Akui Demo Sempat Picu IHSG Melemah
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – PT Bursa Efek Indonesia tak menyangkal bahwa gelombang protes yang terjadi di Jakarta, dan sejumlah wilayah lainnya dalam dua hari terakhir, memberikan sentimen negatif bagi dinamika indeks harga saham gabungan atau IHSG.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo mengatakan, minimnya sentimen positif dari pasar modal, nyatanya harus berbarengan dengan kondisi politik nasional yang kurang kondusif di dalam negeri.
"Yang lagi dicari itu sebenarnya adalah katalis positif. Namun, kebetulan beritanya politik yang lagi kurang bagus. Mungkin penyebab utamanya boleh dibilang itu," kata Laksono di Gedung BEI, Jakarta, Rabu 25 September 2019.
Meski demikian, Laksono menekankan bahwa dengan adanya kesepakatan terkait penundaan revisi sejumlah RUU bermasalah, harusnya saat ini pergerakan IHSG sudah mulai berbalik ke arah positif.
Sehingga, hal itu bisa menjadi penanda bahwa situasi dan kondisi politik nasional terkini, sudah cenderung menjadi lebih membaik.
"Kami melihat, indeks masih merah hari ini, tetapi tidak parah banget. Jadi, mungkin diharapkan dalam beberapa hari ini, kondisinya bisa lebih normal. Artinya, sentimen politiknya kalau tidak berkelanjutan, maka bisa balik lagi ke posisi yang lebih fundamental," ujarnya.
Diketahui, pada perdagangan hari ini, IHSG akhirnya ditutup menguat 0,14 persen ke level 6.146,40, setelah dibuka pagi tadi melemah dan mengakhiri trennya di zona merah dalam empat hari terakhir.