Dana APBN 2020 Rp2 Triliun untuk Ibu Kota Baru, Ini Rinciannya

Lokasi Kecamatan Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara. Sepaku dan Samboja, Kutai Kartanegara akan menjadi lokasi ibu kota baru Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan rincian alokasi APBN 2020 yang digunakan untuk pembangunan Ibu Kota baru. Anggaran total yang ditetapkan sebanyak Rp2 triliun itu akan tersebar di beberapa kementerian.

Dukung Proyek PIK 2, JMBB: Ciptakan Lapangan Kerja Baru, Tingkatkan Infrastruktur Lokal

"Itu total beberapa Kementerian untuk persiapan masterplan, urban design, sama dimulainya infrastruktur dasar," kata Bambang ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 25 September 2019.

Infrastruktur dasar yang dimaksud seperti jalan, konektivitas, saluran air hingga menentukan zonasi daerah. Menurut Bambang, rapat panitia khusus (pansus) ibu kota yang digelar di DPR hari ini hanya untuk memperdalam bagaimana kajian yang telah diserahkan Pemerintah.

Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Pastikan Pembangunan Infrasuktur yang Merata Ketika Menang

"Pansus hanya untuk kajian. Kajian sudah kami serahkan dan mereka ingin mendalami," kata dia.

Bambang melanjutkan, rancangan Undang-Undang untuk ibu kota negara itu akan diserahkan kepada DPR pada tahun ini sehingga pada pertengahan tahun 2020 sudah rampung dan disahkan. Alokasi anggaran dalam APBN 2020 yang terbesar, imbuhnya, adalah untuk infrastruktur dasar. 

Bappenas Tegaskan Pentingnya Tata Kelola Pedesaan Harus Bisa Adaptif

Di temui terpisah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengungkapkan, anggaran infrastruktur dasar yang diperoleh pihaknya akan digunakan untuk membangun jalan hingga bendungan.

"Kalau kami (untuk bangun) jalan, drainase, dan bendungan untuk air minum itu dulu terutama," kata dia.

Dia juga menegaskan bahwa dalam kawasan Ibu Kota Baru, bukan jalan tol yang akan dibangun melainkan berupa jalan nasional. Selain itu, bendungan, nantinya akan difungsikan untuk air minum.

"Kami rencanakan baru di semester kedua atau kuartal IV baru mulai. Karena ini baru sayembara, jadi misalnya kebutuhan bendungan Rp1 triliun paling dialokasikan Rp150 miliar. Itu uang muka karena multi years (kontrak tahun jamak) semua," jelas Basuki.

Gubernur Lemhannas RI Ace Hasan Syadzily dan Kepala Bappenas Rachmat Pambudy

Lemhannas Siap Berkontribusi Susun Perencanaan Program Pembangunan Nasional

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Ace Hasan Syadzily melakukan kunjungan kerja ke Kementerian PPN/Bappenas.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024