Marak Aksi Demo, BEI Pastikan Pasar Masih Optimis
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Pihak manajemen Bursa Efek Indonesia menanggapi kondisi politik nasional, yang mulai memanas akibat serangkaian aksi demonstrasi dan kaitannya dengan situasi, serta kondisi pasar modal.
Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna memastikan, meskipun beberapa hari terakhir marak aksi demo di sejumlah wilayah, namun pihaknya menilai bahwa kondisi pasar modal masih akan bergerak dengan cukup dinamis.
"Termasuk, aksi demontrasi yang belakangan ini terjadi, itu adalah bagian dari dinamika dalam demokrasi," kata Nyoman di Gedung BEI, Jakarta, Rabu 25 September 2019.
Nyoman mengatakan, sebagai bagian dari dinamika politik nasional, para pelaku pasar saat ini masih melihat bahwa hal itu merupakan sesuatu yang umum di alam demokrasi.
Apalagi, menurut Nyoman, sejumlah indikator pun masih menunjukkan beberapa sentimen positif, sehingga mampu memicu kepercayaan publik pada pasar modal Indonesia.
"Buktinya dilihat dari indikator yang ada, di mana perusahaan-perusahan masih optimis," kata Nyoman.
Mengenai apa saja indikator yang dimaksud sebagai penopang optimisme para perusahaan di tengah tensi politik yang meninggi dalam dua hari terakhir, Nyoman menjelaskan, salah satunya adalah soal jumlah perusahaan yang tercatat di BEI, di mana saat ini jumlahnya sudah mencapai 38 emiten.
Kemudian, lanjut Nyoman, hingga saat ini sudah ada 22 perusahaan yang masuk ke dalam pipeline BEI, dan sudah mengajukan dokumen IPO kepada pihak bursa.
"Kami optmis bahwa target 75 perusahaan (IPO) akan tercapai hingga akhir tahun," ujar Nyoman.
Dia pun memastikan bahwa setiap perusahaan yang sudah submit dokumen kepada pihak BEI itu, tentunya juga sudah memikirkan semua kondisi yang dinamis dari pergerakan dan dinamika pasar.
"Yang penting, mereka sudah tahu fundamental ekonomi Indonesia dan kestabilan politiknya. Sehingga, menurut saya tidak ada yang mesti dikhawatirkan," ujarnya.