Aksi Jual Investor Pasar Saham saat Demo Mahasiswa Dinilai Masih Wajar
- VIVAnews/M Ali Wafa
VIVA – Aksi demonstrasi mahasiswa untuk menolak sejumlah rancangan undang-undang yang akan disahkan oleh pihak parlemen pada Selasa kemarin, 24 September 2019, disebut-sebut mulai berdampak pada sektor ekonomi.
Pantauan VIVAnews dari laman idx.co.id, aksi jual asing atau net sell pada penutupan perdagangan Selasa sore kemarin, tercatat mencapai Rp773,17 miliar.
Meski demikian, Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji memastikan, sebenarnya tidak ada pengaruh demo terhadap koreksi indeks harga saham gabungan (IHSG).
"Jumat pekan lalu, tidak ada demo semasif kemarin, tapi net sell asing tercatat mencapai Rp800 miliar," kata Nafan, saat dihubungi VIVAnews, Rabu 25 September 2019,
"Berarti tidak ada hubungannya antara demo dengan terkoreksinya indeks," ujarnya.
Nafan pun menilai bahwa dinamika perdagangan di sesi I hari ini, sebenarnya masih terbilang normal sebagaimana hari-hari biasanya. Sebab, total modal asing yang keluar di akhir sesi I perdagangan siang ini hanya Rp399,46 miliar, dan masih terbilang jauh lebih kecil dibandingkan aksi jual asing di masa-masa sebelum gelombang demo yang terjadi kemarin.
"Karena, bahkan (aksi jual asing di sesi I hari ini) tidak sebesar net sell pada Selasa sore kemarin, yang mencapai Rp773,17 miliar," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan analis PT Garuda Berjangka, Ibrahim, yang menganggap bahwa aksi demo yang sempat rusuh Selasa kemarin, adalah hal yang biasa dalam ranah demokrasi.
"(Demo) itu memang cukup luar biasa. Tapi masih hal yang wajar, di mana aspek domestik ada demo dan di luar negeri juga ada soal Brexit (British exit) dan perang dagang," kata Ibrahim.
Meskipun para pelaku pasar diakuinya sempat khawatir, namun Ibrahim memastikan bahwa sebenarnya aksi jual asing yang terjadi sejak kemarin sore hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, memang tidak terjadi secara signifikan, jika dilihat dari pengaruh aksi demo itu sendiri.
"Dengan hiruk-pikuknya kondisi dalam negeri, sebenarnya dana keluar dari Indonesia tidak terlalu signifikan. Apalagi, sektor eksternal juga sangat mendukung, akibat penguatan indeks dollar AS di hari Selasa kemarin," ujarnya.