Logo ABC

Pekerja Working Holiday Visa Naik 20 Persen, Petani Australia Untung

Sebanyak 43 ribu anak-anak muda pemegang visa liburan kerja tercatat bekerja di pedalaman Australia sepanjang tahun ini.
Sebanyak 43 ribu anak-anak muda pemegang visa liburan kerja tercatat bekerja di pedalaman Australia sepanjang tahun ini.
Sumber :
  • abc

Jumlah pemegang Working Holiday Visa (WHV) yang kini bekerja di wilayah regional Australia mencapai 43.219 orang atau meningkat 20 persen dibanding tahun lalu. Pemerintah sengaja mendesain program ini untuk mengisi kekurangan tenaga kerja sektor pertanian.

Jumlah Pekerja WHV di Australia: 

  • Mereka yang memiliki visa WHV di Australia saat ini sekitar 43 ribu orang, naik 20 persen dari tahun lalu
  • Ada 14 negara baru yang akan diperbolehkan mendapat visa WHV ke Australia
  • Indonesia sudah menjadi pengirim WHV selama beberapa tahun terakhir

Menteri Imigrasi David Coleman hari Rabu (25/9/2019) menyatakan pihaknya berencana menambah 13 negara baru sebagai sumber tenaga kerja untuk WHV, di samping 44 negara yang kini sudah menjalin kerjasama dengan Australia.

Ke-13 negara tersebut meliputi Andorra, Brasil, Kroasia, Fiji, India, Latvia, Lithuania, Meksiko, Monako, Mongolia, Filipina, Kepulauan Solomon dan Swiss.

Indonesia sendiri telah masuk sebagai negara peserta program WHV selama beberapa tahun terakhir.

Australia telah meningkatkan jumlah penerima program WHV dari negara-negara seperti Malaysia, Argentina, Singapura, Spanyol, Israel, Peru dan Chili.

"Kita tahu sejumlah lowongan kerja di wilayah pedalaman tidak diisi oleh pekerja Australia. Kami ingin membantu para pengusaha setempat melalui program imigrasi ini," kata Menteri Coleman.

Pekerja WHV harus menyelesaikan minimal 3 bulan kerja di wilayah regional di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, barulah diperbolehkan mendapat visa untuk tahun kedua.

Perubahan aturan imigrasi Australia terkait ketentuan WHV mulai dilakukan pada November 2018 dan bertujuan membantu sektor pertanian yang mengalami kekurangan tenaga kerja.

Perubahan ini termasuk penambahan jumlah penerima WHV setiap tahun, memperluas cakupan daerah tempat kerja, serta menambah masa kerja dari 6 bulan menjadi 12 bulan di pertanian yang sama.

Terhitung sejak Juli 2019, pemegang WHV yang telah menyelesaikan masa kerja 6 bulan di wilayah regional pada tahun kedua mereka di Australia, akan diperbolehkan tinggal di negara ini satu tahun lagi.

Sejalan dengan upaya pemerintah membantu sektor pertanian, maka terhitung sejak November 2019 akan diberlakukan dua visa regional baru.

Kedua jenis visa ini mensyaratkan pemohon untuk tinggal dan bekerja di wilayah regional selama 3 tahun sebelum diperbolehkan mengajukan permohonan menjadi penduduk tetap.

Direncanakan akan tersedia 23.000 jenis visa regional ini.

Departemen Imigrasi juga membuat kebijakan khusus untuk mengatasi kekurangan pekerja terampil di Orana (New South Wales), Warrnambool (Victoria), Kalgoorlie (Australia Barat), Cairns (Queensland), Northen Territory dan Australia Selatan.

Sangat penting bagi sektor pertanian

Sementara itu, perusahaan pertanian setempat mendapat manfaat dari peningkatan jumlah pekerja WHV, seperti yang disampaikan oleh Matthew Farmer dari Virginia Farm Produce.

Perusahaan pertanian di Australia Selatan ini beroperasi sejak tahun 1956, menghasilkan kentang dan bawang merah yang dipasok ke supermarket Australia dan diekspor ke Uni Emirat Arab, Korea Selatan, dan Asia-Pasifik.

Selama musim panen, Matthew mempekerjakan lebih dari 100 pekerja WHV, termasuk pekerja asal Eropa yang terampil mengoperasikan traktor.

Selama satu dekade terakhir perusahaan pertanian ini mengandalkan para pekerja dari luar negeri.

"Industri kami ini secara keseluruhan bergantung pada WHV untuk mengisi kekosongan tenaga kerja Australia," kata Matthew kepada suratkabar The Australian.